Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Lukas 22:35-36b, Lalu Ia berkata kepada mereka: “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa? ” Jawab mereka: “Suatupun tidak.
TUHAN SEDIAKAN
Dalam percakapan seorang pelayan Tuhan dan seorang pelayan yang lain, membahas tentang penempatan daerah tugas mereka. Di daerah yang satu berada di desa, yang satu lagi di kota. Secara singkat kedua pelayanan saling memberi tahu pergumulan mereka dalam Melayani khusunya masalah gaji. Kedua pelayan saling bersungut-sungut mengenai penghasilan di dalam pelayanannya. Hal ini mungkin juga sudah kita alami selama kita melayani dan dilayani oleh pelayan. Pergumulan materi akhir-akhir ini menjadi satu pergumulan yang luar biasa merambat disetiap lapisan pelayanan di gereja. Saat ini pelayanan mulai bergeser kepada kepentingan materi, hal ini dapat kita lihat bahwa pembangunan rumah ibadah yang indah menjadi prioritas utama dari sekian banyak pelayanan yang lebih perioritas. Namun hal itu tidak terlepas bagaiamana kerjasama pelayan dan jemaat yang saling berkomunikasi dan saling mendengarkan satu dengan yang lain agar Yesus tetap sebagai gembala umatNya.
Ketika Yesus mau ditangkap oleh prajurit kerajaan, kondisimya pada waktu itu Yesus mengadakan perjamuan kepada murid-muridNya. Perjamuan yang dilakukan oleh Yesus adalah perjamuan peringatan akan Dia di dalam ibadah. Yesus mengajarkan hal ini, agat murid-murid selalu mengingat dan melakukan perintah pengajaran dari Yesus. Setelah itu, Yesus juga meneguhkan iman murid-muridnya yang akan melayani tanpa bersama-sama dengan Yesus lagi (tanpa fisik Yesus). Lalu ada dua yang pesan yang disampaikan oleh Yesus pada waktu itu, yaitu yang pertama: Petrus dan lain akan berpisah, sebab Petrus akan mengalami kegagalan sebab dia akan menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok tiga kali. Pesan kedua: bahwa semua murid harus mempersiapkan diri untuk melayani tanpa Yesus sebagai peribadi manusia, secara fisik dan secara rohani. Fisik diartikan sebagai pundi-pundi, rohani digambarkan sebagai pedang. Pemahaman dari murid-murid ini mengarah kepada membeli pedang. Tetapi Yesus memperbaiki pemahaman mereka, bahwa bukan pedang yang ada dipakai tetapi pedang rohani yang jauh lebih penting. Pedang rohani ini juga yang lebih penting dari pada kebutuhan fisik. Hal itu diungkapkan Yesus kepada mereka: Lalu Ia berkata kepada mereka: “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa? ” Jawab mereka: “Suatupun tidak.
Saudaraku kekasih, pelayan memberitakan firman Allah bukanlah hal yang mudah dan gampang. Tetapi pelayan pemberitaan Injil adalah pelayanan yang sangat sulit, dimana perjuangan dan pertarungan rohani terjadi, antara kuasa dunia dan kuasa Allah. Memang kita sangat memerlukan pedang rohani yang diberikan oleh Yesus kepada murid-muridNya. Pedang rohani adalah pemahaman firman Allah yang sungguh-sungguh dan diimani. Bukan kebutuhan fisik yang menjadi pendorong utama untuk memberitakan firman Allah. Namun, pelayanan saat ini kita melihat dari motivasi pelayanan ada yang hanya menginginkan kehidupan fisik, sehingga kebutuhan rohani tertinggal. Untuk itu, marilah Saudaraku kita kembali kepada firman Allah untuk mementing)/mengutamakan kebutuhan rohani (pedang rohani) di dalam pelayanan kita bukan kebutuhan jasmani. Kebutuhan jasmani akan mengikut dibelakang jika kita telah mencari kebutuhan rohani dahulu. Amin
HAPPY DAY
Selamat beraktifitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Dr.Anna Ch. Vera Pangaribuan