Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi
Ibrani 7:22-28
(22) demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat. (23) Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. (24) Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. (25) Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. (26) Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, (27) yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. (28) Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
Pohon Korma mempunyai kelebihan dibandingkan dengan tanaman lainnya. Bila semakin tua pohon ini akan menghasilkan buah yang semakin baik dan berkualitas. Hal ini sangat diminati oleh banyak orang.
Bertumbuh dalam kehidupan orang percaya jangan dipahami hanya sebatas bagaimana bisa besar dan terus hidup, tapi haruslah juga dipahami sebagai cara untuk memperkenalkan kelebihan atau keunikan yang kita miliki. Dasar tautan kelebihan orang percaya sebenarnya sudah jelas, yaitu Kristus. Bersama-Nya kita akan memperoleh sesuatu yang kekal dan tidak akan habis.
Lewat penulis surat Ibrani ini disampaikan bahwa Yesus Kristus sebagai Imam yang baru lebih baik daripada imam-imam yang lama. Kenapa? Berikut ini alasan-alasannya:
Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat;
Imamat-Nya tidak dapat beralih ke orang lain;
Ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui diri-Nya;
Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka
Yesus adalah Imam yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa, dan lebih tinggi dari yang lain;
Dialah Imam yang mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Dengan demikian, orang percaya yang memahami Yesus Kristus sebagai Imam yang sempurna, akan selalu menggantungkan seluruh kehidupannya untuk dipimpin, dituntun dan dibentuk oleh Yesus. Imam Besar kita, Yesus Kristus, sanggup menolong kita supaya kita tetap setia, dan tidak mudah menyerah dalam kehidupan serta perjuangan kita. Pertolongan-Nya berlangsung terus-menerus, itulah sebabnya dikatakan “Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara …” Dalam Ibrani 4:14-16, para pembaca didorong untuk menghampiri tahta kasih karuniaNya. Sebagai Raja dan Perintis, Ia menjadi tujuan kita. Sebagai Imam Besar, Ia menjadi jalan kita.
Ketika Petrus dan Yohanes diperhadapkan dengan mahkamah agama, mereka mencoba memberikan penjelasan bahwa mereka bisa melakukan segala mujizat, bisa menyembuhkan orang sakit, bisa melakukan berbagai kebajikan dalam hidup, semuanya karena nama Yesus yang Maha Agung dan Mulia itu. Mereka dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain didalam Dia, sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kis. 4:12). Para rasul yang awalnya adalah orang-orang yang tidak memiliki keahlian apa-apa, orang-orang yang takut dengan keadaan, makin hari makin bertumbuh dalam iman kepada Yesus di mana mereka diubahkan oleh-Nya. Mereka menjadi pemberani dan tidak takut terhadap siapapun atau apapun yang akan terjadi dan menimpa mereka. Yang penting dalam kehidupan mereka adalah bagaimana supaya dunia dan segala yang ada di dalamnya dapat mengenal dan percaya kepada Yesus. Yang menjadi fokus mereka adalah bagaimana supaya orang-orang percaya dapat terus bertumbuh dalam keselamatan Allah. Dengan kata lain, mereka selalu bersaksi dalam kata dan perbuatan di mana pun mereka hidup dan dengan siapa pun mereka terhubung.