Oleh: Pdt. Weinata Sairin
Kehidupan yang kita jalani sebenarnya dipenuhi dengan ‘misteri’ atau ‘surprise’ yang tak pernah bisa dihitung secara matematis. Tak pernah bisa diprediksi apa sebenarnya yang akan terjadi dalam kehidupan pribadi seseorang. Seseorang yang pada awalnya kita lihat biasa saja, pendidikan formalnya juga tidak terlalu tinggi, tetapi orang itu kemudian menjadi pengusaha andal dibidangnya dan memiliki akses ke dunia internasional. Itu sebuah misteri dalam kehidupan yang tak bisa dijelaskan dengan sebuah argumentasi yang panjang dan rasional.
Mereka yang mengalami kondisi itu juga biasanya tak mampu memberikan sebuah uraian penjelasan tentang mengapa ia bisa mengalami perjalanan kehidupan seperti itu. Tak ada penjelasan logis, ilmiah dan akademis diseputar hal itu. Dengan lebih mengedepankan aspek spiritualitas mereka acap kali menyatakan bahwa realitas yang mereka alami itu adalah karena “berkat Tuhan”, atau “atas ridho dan kemudahan yang Allah berikan” dan pernyataan teologis yang serupa dengan itu dalam berbagai varian sesuai dengan perspektif agama masing-masing.
Jika misteri dan surprise itu berupa kesuksesan dalam kehidupan, tentu saja banyak orang menyambutnya dengan ucapan syukur. Ucapan syukur dalam berbagai bentuk diberikan kepada lembaga keagamaan, lembaga sosial atau juga mengundang syukuran dan doa bersama anak-anak yatim piatu. Andaikan misteri dan surprise itu dalam wujud sebuah kehidupan yang tidak sukses, padahal seseorang telah mendapatkan pendidikan formal yang memadai, maka biasanya seseorang menafsirkan ketidasuksesan itu sebagai ‘nasib buruk’ bahkan terkadang difahami sebagai “hukuman Tuhan atas dosa yang ia lakukan”.
Hidup adalah sebuah perjuangan, sukses yang dicapai seseorang dalam kehidupannya tidak turun dari langit. Seseorang punya cita-cita, tekad dan komitmen dalam membangun sebuah kehidupan. Dalam konteks itu seseorang menempuh pendidikan baik formal maupun non formal. Ia berjuang keras dengan sekuat tenaga agar kehidupannya maju dan berhasil.
Sebagai orang yang beragama kita tentu selalu berdoa kepada Tuhan agar Ia memberi arah bagi kehidupan kita, memandu dalam perjalanan dan memberkati kehidupan kita sehingga damai dan sejahtera bisa kita nikmati. Jatuh bangun, gagal dan berhasil, duka dan tawa yang hadir dalam ruang-ruang kehidupan kita adalah bagian dari proses pematangan dan pembelajaran bagi kedirian kita. Realitas itu mesti diterima bahkan dirangkul, di dekap erat.
Kegagalan yang acapkali kita alami dalam hidup sering juga memberikan daya dorong dan motivasi kuat untuk bangkit dan mengembangkan inovasi dan kreasi baru. Pepatah yang kita kutip diawal tulisan ini mengingatkan kita bahwa hal besar yang penting kita garis bawahi bukan tatkala kita tidak pernah gagal tetapi tatkala kita mau bangkit dari setiap kegagalan kita. Mari bangkit dan berjuang terus bagi kehidupan yang lebih baik.
Selamat berjuang. God bless