Ayub 29:12-16 ”Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tidak ada penolongnya; aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda kubuat bersukaria; aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban; aku menjadi bapa orang miskin, dan perkara orang yang tidak kukenal, kuselidiki.”
Ditengah-tengah modernisasi dunia saat ini, masih terlihat disana sini tumbuhnya dengan subur ketidakadilan, kesengsaraan, kemiskinan, ketidakbenaran, ketimpangan ekonomi diantara kaya dan miskin, serta egosentris yang menguasai kehidupan manusia. Akibatnya manusia modern lebih suka menjadi manusia yang hedonisme dan materialisme dimana ia hanya memikirkan diri sendiri.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan untuk menyikapi tantangan zaman now ini. Tidak ada cara lain, kecuali kita memohon anugrah-Nya dan belas kasihan-Nya untuk membakar hati kita, sehingga kita tidak berdiam diri saja, tetapi segera bangkit untuk melakukan sesuatu bagi generasi ini.
Dengan kata lain, bahwa kini saatnya bagi kita untuk membuktikan kasih Kristus kepada orang-orang yang membutuhkannya, seberapapun harganya kita siap untuk membayarnya. Karena itu Paulus berkata; “kejarlah kasih itu”, tangkaplah dia. Artinya bukti tindak kasih lebih berinfluence dari pada perkataan saja. Amsal berkata; ”Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan 28:17a. Pemazmur berkata; “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah, TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka.”
Tuhan Yesus Memberkati kita semua…
SUKA MEMBACA ALKITAB
HARI KE-233 / 21 Agustus 2018
Ayb 28-29 ; 1 Kor 14:1-17 ; Maz 41 ; Ams 28:23-28