Sulitnya Masuk Sorga

0
1069

 

 

Oleh:  Dr. Wiji Suratno PhD. DTh.

 

 

Efesus 5:3-5 (TB)  Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.

Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.

Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

http://www.bibleforandroid.com/v/cd4a5acfbf92

 

Persyaratan masuk Kerajaan Allah sangat ketat. Seluruh umat Allah dituntut untuk hidup 100% benar, baik dalam perbuatan, pikiran dan perkataan. Bahkan Yakobus mengatakan orang yang sempurna adalah orang yang tidak pernah salah  dalam perkataan. Umat Kristen dituntut lebih tinggi dalam kehidupannya. Maka tiga hal yang kita harus perbaiki dan sempurnakan diri dalam perkataan, pikiran  dan perbuatan.

 

Kalau  begitu siapa yang bisa masuk dalam Kerajaan Allah? Semua umat Allah bisa frustrasi karena tak ada manusia sempurna dimuka bumi ini. Memang persyaratan sudah tertulis demikian itulah target hidup kita yang harus dicapai. Masalah kelak kita masuk Sorga atau tidak adalah Tuhan yang menentukannya. Raja Daud adalah raja yg disayang Tuhan padahal berkali kali dia melakukan dosa besar yang secara ukuran manusia tidak diampuni dosanya yaitu sudah membunuh juga tamak ambil isteri anak buahnya sendiri. Dosa hukum ke 6 dan 7 berdasarkan hukum dan ukuran manusia dosanya sangat berat. Tetapi mengapa dia tetap disayang Tuhan? Mungkin secara manusia akan berkata wah tidak adil Tuhan, Saul dosanya tidak taat pada Allah, Roh Allah undur dari padanya bahkan hidupnya sangat menderita. Bila kita bandingkan antara Daud dan Saul dua-duanya orang yang bersalah dan berdosa. Yang membedakan adalah setelah berbuat dosa Saul tidak berubah dan tidak mau bertobat sedangkan Daud sangat menyesali dan tidak mau melakukan dosa lagi.

 

Allah adalah Hakim Agung yang Adil ( Yakobus 4 : 12 ).  Kita tidak bisa mendikte Allah. Sekalipun dosa kita seperti kirmizi tapi kalau Tuhan mau jadikan putih seperti salju tak ada yang mustahil bagi Tuhan ( Yesaya 1 : 17-18 ).  Maka dari itu hendaklah hidup kita mencapai ukuran-ukuran terhadap perintah Tuhan dan hati kita seperti hati seorang anak yang selalu polos dan menyenangkan hati Tuhan. Karena Masuk Sorga atau tidak tergantung dari keputusan Allah. Oleh sebab itu kejarlah kesempurnaan hidup dan keputusan akhir ditangan Allah.

 

Kesimpulan dan Doa :

Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kepada kehidupan dan sedikit orang yang mendapatinya ( Matius 7 : 14 ).

Tuhan pimpinlah hidup kami karena kami adalah manusia daging , Roh kami penurut tapi daging kami lemah. Pimpinlah dg Kuasa RohMu sampai ke titik akhir hidup kami.

 

Salam kasih

DR. DR. STEFANUS WIJI SURATNO SE, MM

DOSEN PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHIYANGAN DAN

DOSEN DOKTOR THEOLOGY DAN MINISTRY DARI HITS.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here