Oleh: Pdt Martunas P Manullang.
Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
ALLAH MEMBERKATI MANUSIA.
Inilah isi nas renungan hari ini, yang tertulis pada Kejadian 1:28: Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Membaca kitab Kejadian pasal 1 ini, kita dihantar kepada pemahaman bahwa alam semesta ini, sebenarnya menjadi jendela bagi kita untuk melihat dan mengetahui tentang TUHAN, Allah Sang Pencipta, Yang Mahakuasa dan Mahabijaksana.
Misalnya: TUHAN yang mencipta, memberi nama, memisahkan (mengatur) dan TUHAN yang memberkati.
Ayat renungan hari ini, berbicara tentang TUHAN YANG MEMBERKATI.
Laki-laki dan perempuan, manusia pertama yang diciptakan-Nya itu, diberkati-Nya secara khusus.
Dalam “berkat” ini, terungkaplah adanya suatu “tanggungjawab” yang mengikuti berkat itu, “dalam relasi atau hubungan yang istimewa dan hidup”.
Pertama, manusia mempunyai hubungan khusus dengan TUHAN Allah.
Kepada manusia Allah mau berbicara dan mengharapkan jawaban dari manusia itu. Manusia harus selalu memberi jawaban yang bertanggungjawab kepada Allah, melalui hubungan atau persekutuannya, setiap hari.
Manusia adalah makhluk yang bertanggungjawab kepada Allah.
Kedua, manusia mempunyai hubungannya yang khusus dengan sesamanya manusia.
Di sini, dimulai dengan hubungan manusia laki-laki dan perempuan (dalam konteks suami-istri), namun juga hubungan yang khusus dengan sesama manusia, sebagai ciptaan yang memiliki gambar dan rupa Allah di dalam dirinya sendiri.
Masing-masing manusia (setiap orang) memiliki gambar dan rupa Allah di dalam dirinya. Karenanya, hubungan dengan sesama manusia harus terus menerus dibangun, dibina, ditingkatkan dan dikembangkan melalui kasih, perhatian dan kepedulian dengan sesama sebagai yang sama-sama memiliki gambar dan rupa Allah.
Ketiga, hubungan dengan seluruh ciptaan lainnya di bumi ini.
Hubungan khusus dengan makhluk lainnya, yaitu berkuasa atasnya.
Berkuasa dalam arti, merawat, memelihara, mengatur, menjaga, mengembangkan, melestarikan, agar keseimbangan dan keindahan seperti yang dimaksudkan oleh TUHAN Sang Pencipta itu dapat dijaga oleh manusia itu.
Manusia diangkat dan ditetapkan Allah sebagai raja di bumi dan diberi kuasa dan kekuatan untuk mengurus, menata, mengendalikan, merajai dan mengatur semuanya itu.
Berkat, yang di dalamnya ada tugas dan tanggungjawab.
Ayat renungan hari ini mau mengingatkan kita kembali akan tugas dan tanggungjawab utama kita, dalam hubungan dengan TUHAN, dengan sesama manusia dan dengan seluruh makhluk hidup dan ciptaan lainnya.
Marilah kita menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan kita setiap hari, tanpa ada yang terlupakan atau dilupakan.
Kita adalah makhluk yang bertanggungjawab kepada Tuhan atas hubungan (relasi) kita dengan sesama manusia dan atas tugas kita untuk mengurusi atau menaklukkan segala ciptaan lainnya, seturut dengan rencana dan kehendak TUHAN Allah Pencipta kita.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Pdt Martunas P Manullang.