Oleh: Pdt. Stefanus Hadi Prayitno
Selamat pagi sahabatku dalam Kristus, Shalom Alechim ……. !
▪Nas : Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. (Mazmur 121:2-3 )
Di sebuah *suku Indian*, anak laki-laki yang sudah cukup umur akan dibawa ke dalam hutan dengan mata tertutup oleh pria dewasa yang bukan keluarganya.
Ketika hari gelap, tutup matanya dibuka dan pengantarnya meninggalkannya sendirian.
Ia dinyatakan lulus sebagai pria dewasa jika tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu.
Saat cahaya pagi mulai merekah, *ia melihat ke sekeliling dan terkejut ketika mendapati ayahnya berdiri tidak jauh di belakangnya dengan golok terselip di pinggang dan dalam posisi siap melepaskan anak panah, agar tak ada binatang buas yang mendekati anaknya.
Sang ayah menjaganya sepanjang malam sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.
Ada kalanya kita merasa Tuhan seolah meninggalkan kita sendiri. Sendiri di tengah pekat malam, sendiri merangkak dalam ketidakpastian, sendiri bergumul melawan penderitaan, dan sendiri menguatkan langkah menembus terowongan kepahitan.
Pemazmur mengingatkan kita tentang “Tuhan yang tak akan pernah jauh” bahkan tak pernah terlelap demi menjaga anak-anak-Nya dari panah api si jahat.
Mata-Nya mengawasi semua orang yang bernaung di bawah sayap perlindungan-Nya.
Seringkali kita tak menyadari kehadiran Allah dalam hidup kita. Rutinitas dan kesibukan menenggelamkan kita. Kita tidak menyadari bahwa *Dia adalah Allah yang tak pernah jauh, tak pernah mengecewakan, tak pernah membiarkan kita sendiri.*
Dalam kesesakan, kebimbangan dan kekecewaan, ingatlah bahwa Tuhan senantiasa dekat merengkuh kita.
Allah tak pernah pergi menjauh dari hidup kita, kitalah yang perlu terus menyadari kedekatan- Nya.
Jangan pernah berprasangka buruk atas kejadian yang sedang menimpa kita, karena mungkin itulah cara Tuhan yang sedang menegur kita dari kesalahan yang tidak kita sadari.
Mengucap syukur untuk sesuatu yang buruk memang tidak mudah, hanya sebuah keputusan yang bisa membuat ucapan syukur itu menjadi nyata.
Rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan walaupun mungkin terlihat bagi kita sebagai rancangan yang buruk, tetapi percayalah bahwa hasilnya akan selalu membawa kebahagiaan dalam diri kita
Halleluya.. Puji Tuhan …..
Jesus Bless You.
Pdt. Dr. Stefanus Hadi Prayitno, M.Pd. M.Th