Kita Telah Dimerdekakan Allah dari Kuasa Dosa

0
5224

Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan

 

Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.

 

 

Roma 6:18, Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

 

 

Setelah Tuhan Yesus mati di kayu salib menebus dosa manusia, maka manusia menjadi bebas dari perbudakan dosa. Mulai saat itu manusia menjadi hamba Tuhan yang harus melakukan perintahNya. Memang bukan suatu jaminan bahwa manusia tidak berdosa lagi, tetapi itu menjadi pilihan bagi manusia untuk di perhamba oleh siapa? Diperhamba oleh kebenarankah? Atau diperhamba oleh dosa? Memang pada awalnya yang mengawal manusia untuk tidak berdosa adalah hukum Taurat yang diberikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa.  Tetapi di dalam perjanjian baru semua digenapi di dalam pribadi Yesus yang sempurna.

 

Disini Paulus menjelaskan ada dua ketaatan jemaat di Roma, yang satu taat kepada kebenaran Allah, yang satu lagi ketaatan kepada dosa. Namun perbandingan ini juga dipakai Paulus sebagai perbandingan kehidupan mereka setelah menjadi jemaat yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus telah jauh berubah baik dari pada sebelum mengenal Kristus. Apalagi perbandingan dengan ketaatan kepada kebenaran dibandingkan dengan ketaatan kepada dosa sangat jauh perbedaannya. Melalui itu, Paulus menegaskan bahwa mereka telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba kebenaran. Dimerdekakan dari dosa maksudnya adalah mampu memahami yang dikehendaki oleh Allah dan melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang menjadikan mereka menjadi hamba kebenaran Allah. Kita telah dimerdekakan dari perbudakan dosa pada saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, bertobat meninggalkan/menanggalkan dosa-dosa perjinahan, percabulan, perselingkuhan dan lain-lain, lahir baru, hidup dalam kesucian, tinggal dan hidup di dalam Roh Kudus! Kita diberi kuasa menjadi anak-anak Allah yang bisa hidup merdeka dari perbudakan kuasa dosa.

 

Akan tetapi, Saudaraku, kita tahu sekarang ada beberapa di antara kita yang telah ditebus dan dimerdekakan dari dosa namun tidak mau menjadi hamba kebenaran bagi Allah. Perbedaan kebenaran dan dosa sudah diketahui olehnya namun tidak mau melakukan kebenaran itu di dalam hidupnya. Menjadi sebuah topeng saja jika penebusan itu sebatas simbolis tanpa perbuatan yang menaati kebenaran Allah di dalam perintah-perintahNya. Oleh karena itu, kita kendalikan di dalam kemerdekaan dari dosa untuk melakukan kebenaran dan menaati kebenaran di dalam hidup kita. Salah satu contoh kecil adalah mengendalikan emosional dari dalam diri sendiri, agar tercipta kedamaian di dalam hati dan di dalam persekutuan yang kita sedang ikuti bersama Allah. Amin

 

Selamat beraktivitas untuk kita semua

Salam Marturia

Pdt. Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here