Jakarta, Suarakristen.com
Paviliun Taiwan Excellence tahun ini untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran Communic Indonesia 2017, menampilkan keunggulan produk ICT Taiwan sebagai yang terbesar kedua di dunia. Pameran ini diadakan pada tanggal 25-27 Oktober 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat. Paviliun Taiwan Excellence membawa 22 merek terkemuka Taiwan seperti Acer BYOC, Gigabyte, Advantech, dan sebagainya. Produsen perakitan sistem transisi awal dan akhir, bersama-sama menampilkan skema solusi sistem dan contoh aplikasi IoT, sepenuhnya menampilkan kemampuan ICT yang berintegrasi tinggi, sehingga menciptakan kesempatan bekerjasama dengan pengusaha Indonesia.
Paviliun Taiwan Excellence mengadakan konferensi pers pada hari pertama pameran, dengan mengundang Soegiharto Santoso selaku Ketua Asosiasi Pengusaha TIK Indonesia (Aptiknas), Mr. Tony Lin selaku Deputy Executive Director of Strategic Marketing Department of TAITRA, serta Phoebe Yeh selaku Deputy Representatif of Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia.
Dalam sambutannya, Tony Lin menyampaikan menyampaikan apresiasinya kepada perusahaan Taiwan berskala besar seperti Lanner, produsen motherboard Gigabyte, produsen video konferensi Aver, dan merek internasional lainnya. Menurutnya, sebelum diperkenalkan kepada perusahaan Indonesia, sistem transisi akhir akan dipadukan dengan aplikasi IoT, sehingga secara bersamaan akan memperluas lingkungan tren perkembangan ICT Taiwan di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia pada saat ini seharusnya bisa menaikkan standar penggunaan teknologi-teknologi di indonesia. Terlebih lagi saat ini indonesia sedang menggencarkan pembangunan disegala bidang, sehingga teknologi-teknologi yang paling canggih seharusnya sudah dipakai dimana-mana,” kata Tony Lin.
Dia pun mengungkapkan latar belakang ikut sertanya Paviliun Taiwan Excellence dalam ajang pameran Communic Indonesia 2017 ini, alasannya adalah karena event ini merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh Pemerintah Taiwan, agar Indonesia bisa mengenal lebih banyak produk-produk berteknlogi canggih, terutama besutan dari Taiwan.
“Saat ini contoh yang paling nyata yakni perusahaan Advantech, dimana produk-produk IoT-nya sudah lama masuk ke Indonesia, dan sudah banyak dipakai oleh brand-brand besar ternama dunia. Jadi sebenarnya dibalik nama besar brand-brand tersebut, komponen-komponennya merupakan buatan Taiwan,” ujarnya.
Lebih lanjut Tony Lin mengungkapkan bahwa produk-produk Taiwan yang masuk ke Indonesia pun sudah disesuaikan dengan perhitungan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku. Tujuannya adalah agar produk-produk Taiwan yang dipasarkan di Indonesia mendapakan sertifikasi yang legal, sehingga tidak menimbulkan keraguan pada masyarakat.
Sementara itu ditempat yang sama Soegiharto menuturkan, bahwa Taiwan selalu dikenal di seluruh dunia karena industri ICT nya, dan merupakan penggerak kerjasama terbesar antara Taiwan dan Indonesia. “Melalui pameran Communic Indonesia 2017 ini, membuka peluang kerja sama antar negeri Taiwan-Indonesia yang lebih luas lagi,” tutur dia.
Sebagai produsen ICT yang besar, pada tahun 2017 di periode pertama ekspor produk ICT Taiwan mencapai nilai sebesar 690 juta dolar AS, menempati peringkat keempat di dunia. Taiwan dalam beberapa tahun terakhir ini membuat solusi sistem terintergrasi, seperti yang dipamerkan kali ini yakni Acer Being Signage (abSignage) dan Acer BeingLab, yang menyediakan layanan one-stop kepada perusahaan, yang dapat mengintegrasikan perangkat lunak, perangkat keras dan layanan pengaturan.
Selain itu ada pula Edimax yang meluncurkan AirBox PM2.5 sebagai solusi pemantauan kualitas udara, melalui platform cloud, mengalirkan informasi kualitas udara secara tepat, dan juga mengenal kualitas udara di seluruh tempat di dunia. Baik dari sisi penjualan mesin POS, ring scanner atau sistem server berskala besar, dari satu sisi ke permukaan, Taiwan Excellence mengintegrasi ICT secara seksama, dan menyediakan kebutuhan setiap pelanggan.
Tahun ini merupakan kedua kalinya Pameran Communic diselenggarakan, didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Asosiasi Data Center Indonesia, sejumlah Asosiasi Pengusaha, Asosiasi Penyedia Jasa Layanan Internet dan unit lainnya, menarik 266 perusahaan dari 28 negara berpartisipasi dalam pameran, dan lebih dari 10 ribu pembeli yang berkunjung. (**)