Di manapun Berada, Bersekutulah dalam Nama Tuhan

0
3219

Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi

 

Matius 18:15-20

(15) “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. (16) Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. (17) Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. (18) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (19) Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. (20) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

 

”Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka” (Matius 18:20).

Salah satu ajaran Yesus, bila tidak mau dikatakan teologi Yesus, adalah penyertaan atau kebersamaan (persekutuan)-Nya dengan murid-murid. Bahkan Yesus sendiri berjanji bahwa Ia tidak akan meninggalkan murid-murid-Nya sebagai yatim piatu. Dari sudut inilah bobot istilah atau sebutan Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita, akan dipahami. Istilah itu memang berpijak pada sebuah nama, yaitu nama Yesus sebagaimana tertulis dalam Injil Matius pasal 1:23, akan tetapi pemaknaan-Nya terkait erat dengan sifat penyertaan Yesus.

Bacaan kita kali ini, Matius 18:15-20, khusus ayatnya yang ke-20, berisi beberapa penyampaian penting. Yesus menyatakan bahwa Ia akan hadir di tengah-tengah perkumpulan para murid-Nya, meski hanya ada dua atau tiga orang saja. Mohon dipahami bahwa berkumpul di sini bukan sekedar berkumpul. Tapi yang dikandung maksud adalah berkumpul dalam nama Yesus. Dengan kata lain, berkumpul atau bersatunya orang percaya, di mana doa, ucapan syukur, pujian dan pemberitaan firman (mendengar Alkitab) terjadi dan menjadi ciri utama dari perkumpulan dimaksud. Jadi, Yesus akan ada di tengah-tengah kumpulan orang percaya yang beribadah kepada-Nya.

Pengertian Yesus hadir di tengah-tengah perkumpulan orang percaya, pertama-tama dimaksudkan bukanlah kepada jemaat atau gereja semata, tetapi ditujukan kepada keluarga atau rumah tangga orang percaya. Di mana ada dua atau tiga orang berkumpul. yang mau dimaksudkan oleh Yesus, bila di mana ada dua dalam keluarga, yaitu seorang suami dan seorang istri, berarti dua orang dalamnya, di situlah Yesus ada bersama mereka. Bila nanti suami istri tersebut, mempunyai minimal satu orang anak (mungkin bisa saja lebih dari satu) lalu itu berarti tiga orang. Di situlah juga Yesus hadir di tengah mereka. Kesimpulannya bahwa Yesus selalu hadir di tengah-tengah keluarga dan rumah tangga orang percaya.

Keluarga atau rumah tangga adalah salah satu unit yang kecil dalam masyarakat dan memegang peranan yang besar dalam kehidupan suatu bangsa atau negara. Bila keluarga kuat, negara pun ikut kuat dan sebaliknya, begitulah kata peribahasa.

Bukankah dalam sejarah perkembangan jemaat atau gereja mula-mula di abad pertama dalam Perjanjian Baru adalah dimulai dari persekutuan keluarga. Keluarga, dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, di situlah Yesus hadir dan di situlah dimulai persekutuan kita dengan Tuhan.

Orang boleh berkumpul di sekolah, kantor, kafe, di mall dan bahkan di dalam gereja, tapi waktu terbanyak untuk berkumpul adalah di rumah. Tidak ada seorang pun yang bisa berkata bahwa ia tidak berasal dari keluarga (rumah). Orang boleh diulahirkan di manapun, tapi bukankah dia dibesarkan dalam rumah? Mulailah bersekutu dengan Tuhan dari rumah masing-masing lewat ucapan syukur, puji-pujian dan membaca / mendengar firman. Yosua berpesan kepada orang Israel, katanya: “Ketahuilah, aku dan seisi rumahku, kami akan tetap beribadah kepada Tuhan” (Yosua 24:15).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here