Oleh: Christian T
*Renungan BGA ( Baca Gali Alkitab )*
*Bacaan Alkitab : Ester 9:1-19*
*Syalom, sahabat-sahabat pembaca setia BGA yang terkasih dalam Kristus Yesus,*
Pada renungan BGA kali ini saya mengutip nyanyian ziarah dari Daud yang berbunyi demikan : Pulihkanlah keadaan kami ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. ( Maz 126:4-6 )
Tepatlah nyanyian ziarah ini ditujukan kepada Ester, Mordekhai, dan bangsa Israel. Mereka mengadakan perjamuan pada hari yang ketigabelas di seluruh daerah kerajaan dan pada hari keempat belas di benteng Susan setelah mereka membunuh delapan ratus orang di Benteng Susan (6,15) dan tujuh puluh lima ribu orang di seluruh wilayah kerajaan 16), yaitu mereka yang memusuhi dan membenci orang-orang Yahudi yang berikhtiar memusnahkan mereka. Disampingnya itu sepuluh anak-anak Haman disula di tiang sula atas permintaan Ester dan tentu atas persetujuan dan perintah raja Ahasyweros.
Semua pembesar daerah dan wakil penerintahan dan bupati serta pejabat kerajaan menyokong orang-orang Yahudi, sebab mereka ditimpa ketakutan terhadap Mordekhai dikarenakan besar kekuasaannya di istana raja (4).
Hari itu bangsa Israel bersuka cita dan saling mengantarkan makanan. Pada hari keempat belas bulan Adat itu disebut Hari Gembira, karena mereka telah selamat dari maut dan pemusnahan, dan bahkan para musuh-musuhnya dibinasakan.
*Sahabat-sahabat BGA yang terkasih dalam Yesus,*
Pasal ini merupakan antiklimaks kisah bangsa Israel yang berada dalam pembuangan di Babel, dibawah kekuasaan Persia setelah mengalahkan Babelonia. Mereka berada dalam kondisi yang sangat riskan dan kritis, yakni diambang pemusnahan. Namun keadaan dan posisi terbalik seratus delapan puluh derajat. Para lawan yang hendak memusnahkan mereka malah dihukum mati dan dibinasakan. Melalui perjuangan Mordekhai yang pantang menyerah, sabar, tegar, yang mendesak keponakannya Ester, yang bukan merupakan suatu kebetulan, tetapi diyakini bahwa sudah direncanakan oleh TUHAN menjadi ratu mengganti Wasti, dan melaluinya bangsa Israel bebas dari pemusnahan. Sri ratu sangat disayangi oleh raja Ahasyweros, sehingga segala permintaan yang diinginkannya dikabulkannya.
Ester, Mordekhai dan seluruh orang Yahudi di manapun mereka berada mengalami kemenangan menghadapi para musuh yang membencinya dan berniat jahat memusnahkan mereka. Mereka sangat bersuka cita dengan melakukan perjamuan dan saling mengantarkan makanan. Bahkan seluruh pejabat dari yang tertinggi sampai yang terendah, dari pusat sampai ke daerah-daerah mendukung Mordekhai. Mordekhai sangat dihormati dan disegani oleh mereka.
Namun apa yang mereka tuai itu sesuai dengan apa yang mereka tabur. Khusunya yang dialami oleh Mordekhai dan Ester. Mereka menabur dengan air mata dan mereka bersatu padu menghadapi masalah. Buktinya mereka taat akan perintah Mordekhai untuk melakukan doa dan puasa. Mereka menderita menjadi orang tawanan dan orang buangan. Tetapi akhirnya mereka menuai sukacita dan sorak Sorai, sehingga mereka merayakannya menjadi Hari Gembira.
*Sobat yang terkasih*,
Mungkin saat ini kita sedang menghadapi berbagai masalah yang membuat kita banyak mencucurkan air mata. Kita sedang menghadapi tekanan-tekanan baik dari keluarga, tekanan dan masalah dari rekan dan kerja rekan bisnis atau juga dari rekan sepelayanan, sedang difitnah, dipergunjingkan, diperlakukan tidak adil, dan sedang mengalami aniaya karena Injil.
*Sobat,* belajarlah dari Mordekhai dan Ester, yang tetap tegar, sabar, setia, berani, bersatu, dan tetap percaya dan berpegang teguh pada TUHAN dan pertolongannya. Dan yakinlah bahwa pada akhirnya kita menuai kemenangan dan sukacita. Dan akhirnya kita akan diam di dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
*Mazmur 112:4 (TB) Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.*
Tuhan Yesus memberkati
Salam kasih dan doa
Christian T