Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Mikha 7:18, Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
Memaafkan adalah hal yang sulit untuk dilakukan oleh kita sebagai manusia, apalagi perbuatan yang dilakukan atas tindakan kita yang fatal. Tetapi memaafkan itu perlu dilatih agar hidup kita bahagia, nyaman, aman dan tenang, ketika kita tidak dapat memaafkan kesalahan seseorang atas diri kita, maka kita akan berada di zona tidak nyaman dan aman. Mengapa kita harus memaafkan sesama kita? Sebab Yesus lebih dulu memaafkan kita dari tindakan kita yang tidak setia dan taat kepadaNya.
Dalam perikop ini, dijelaskan bahwa Allah memaafkan manusia yang telah melenceng jalannya. Allah memaafkan manusia bukan hanya sekedar kata kata manis untuk menyenangkan hati manusia. Melainkan kata maaf ini diartikan dengan melupakan kesalahan mereka dimasa lampau. Hal ini dilakukan Allah karena kasih setia dan anugerahNya. Jadi, Allah mengampuni dengan kasih setia dan anugerahNya. Bagaimana dengan kita?
Hal memaafkan ini mungkin kita lakukan pada pergantian tahun, mungkin ini tradisi yang sudah cukup lama diadopsi oleh warga kita ketika melewati pergantian tahun. Sekarang melalui nabi Mika ini, kita diingatkan bahwa Allah memaafkan kita dengan kasih setia dan anugerahNya. Ketika kita memperoleh keampunan/maaf dari Allah, maka kita juga diajari untuk memaafkan sesama kita. Mungkin barangkali kita pernah memaafkan seseorang didepan umum, hal ini terpaksa kita lakukan agar tidak dipermalukan atau dikatakan sombong oleh khalayak ramai. Namun setelah maaf maafan dilakukan, masih belum puas di dalam hati, sehingga cerita demi cerita masih berlanjut. Allah memaafkan yang diartikan melupakan kesalahan kita, marilah kita meniru hal ini. Memaafkan kesalahan teman atau saudara kita adalah melupakan kesalahan dan perbuatannya yang dimasa lampau.
Untuk itu, saudaraku marilah kita memaafkan dan meminta maaf agar hidup kita lebih nyaman dan aman dari tekanan dan ancaman dilingkungan kita tinggal. Jangan tunggu esok, pergunakan kesempatan untuk melakukan hal yang baik, maka Allah akan menyertai kita melakukannya. Amin
Selamat beraktifitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan