Pdt. Weinata Sairin: “Modus omnibus in rebus optimus. Dalam banyak hal (carilah) cara yang paling baik”.

0
1193

Manusia yang hidup ditengah dunia adalah mereka yang berhadapan dengan berbagai realitas. Ada suka duka, ada pahit getir kehidupan; ada awan hitam menggantung, ada gerimis yang mempercepat kelam. Kesemua realitas yang dihadapi manusia dalam kenyataan konkret baik positif maupun negatif merupakan proses pembelajaran yang amat penting bagi setiap orang. Bersikap abai terhadap realitas hidup atau bahkan melarikan diri dari kenyataan konkret amat merugikan bagi pembentukan kepribadian seseorang.

Seorang manusia semestinya adalah sosok yang berani menghadapi kenyataan hidup, apapun kenyataan itu. Presiden Roosevelt konon adalah seorang yang memiliki keberanian luar biasa. Ia lahir dalam kondisi kedua mata yang lemah namun ia menjadi seorang pemburu bermata tajam, pembaca dengan pengetahuan yang luas, kemampuan alamiah. Walau ia kehilangan fungsi dari salah satu pendengarannya namun ia masih mampu membedakan kicauan berbagai jenis burung.

Walaupun tubuhnya menderita sakit yang tidak tertahankan, ia tetap mengerjakan surat menyurat hingga akhirnya ia jatuh pingsan. Pada saat dokter pribadinya menyatakan bahwa ia tidak akan boleh meninggalkan kursinya, Rosevelt menanggapi dengan senda gurau : “Baiklah ! Aku juga bisa hidup dengan cara itu!”

Roosevelt adalah seorang yang pemberani. Ia tidak terpenjara pada kelemahan tubuhnya, ia tak peduli pada kondisi mata atau pendengarannya, ia lawan semua itu dan ia tetap eksis.

Keberanian amat penting dalam menyusuri jalan–jalan kehidupan yang panjang dan melelahkan. Dengan berbekal keberanian itu seseorang bisa menempuh perjalanan.

Keberanian untuk mengambil keputusan, keberanian untuk memulai pembaruan, keberanian untuk menolak ajakan berkorupsi atau permufakatan jahat adalah hal-hal penting yang wajib diwujudkan dalam kehidupan seseorang. Tatkala St Martin muda sedang melakukan perjalanan, ditengah jalan ia dihadang oleh berbagai perampok. Salah seorang perampok menghunus belati dan mengarahkan kepada Martin untuk membunuhnya. Tetapi perampok yang lain mencegahnya karena sangat terkesan dengan sikap tenang dan keberanian sang korban. Perampok itu bertanya kepada Martin mengapa ia tidak takut waktu belati itu diarahkan ke tubuhnya. Martin menjawab dengan tenang: “Tuhan akan selalu menjagaku baik dalam hidup maupun mati!”

Keberanian dalam menjalani kehidupan, dalam menghadapi dan atau mencari solusi atas masalah soal keteguhan iman juga sangat penting. Martin dalam kisah diatas adalah contoh yang jelas bagaimana seseorang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupmya akan mengalami keberanian.

Hidup kita di era digital dan di era keterbukaan ini penuh sesak dengan masalah, peristiwa dan berbagai realitas lainnya. Kita terkadang tak mampu lagi mengurai setiap masalah itu dengan baik, terpenjara oleh tumpukan masalah.

Pepatah yang dikutip diatas mengingatkan kita agar kita selalu “mencari cara yang paling baik”. Ya cara yang paling baik dalam menyelesaikan masalah, cara yang paling baik dalam mengerjakan sesuatu; artinya mengikuti prosedur baku, tidak menyuap. Cara yang paling baik bisa sejenis “win win solution”, sebuah cara yang “out of the box” tetapi tetap berbasis agama, ketentuan perundangan, local wisdom.

Selamat berjuang. God bless.

Weinata Sairin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here