Tuhan Terlibat Dalam Semua Pekerjaan Baik

0
1329

Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi

 

Roma 8:26-30

(26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (27) Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. (28) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (30) Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

 

Penderitaan bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya berasal dari kekuatan jahat di luar diri kita. Kekuatan itu muncul dengan tujuan menghancurkan diri kita. Kalau ini benar-benar terjadi, umumnya orang yang dibuat menderita oleh kekuatan luar itu langsung berkata, “Ini tidak adil!” Ayub pernah mengeluhkan keadaan seperti ini, katanya, “Aku menjadi tertawaan sesamaku, aku, yang mendapat jawaban dari Allah, bila aku berseru kepada-Nya; orang yang benar dan saleh menjadi tertawaan” (Ayub 12:4). Ia merasa tidak adil karena mereka yang berbuat jahat justru hidup enak. Karena itu Ayub berkata lagi, “Tetapi amanlah kemah para perusak, dan tenteramlah mereka yang membangkitkan murka Allah, mereka yang hendak membawa Allah dalam tangannya” (Ayub 12:6).

Jika kita melihat realitas kemiskinandi negeri kita, ada seratus juta lebih rakyat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Mereka merana dan menderita. Di mana biang keroknya? Ada di sekitar kita. Boleh jadi mereka adalah penguasa. Boleh jadi mereka adalah aparat. Boleh jadi mereka adalah orang terpandang dan dihormati. Bagaimana hidup mereka? Sejahtera dan berkelimpahan! Hukum terkadang tidak dapat menyentuh mereka, sebab mereka kebal hukum. Ini tidak adil!

Di manakah keadilan? Jangan cari dan jangan mengharapkan keadilan dari hidup ini. Hidup ini, karena dosa, memang tidak adil. Tidak pernah adil dan tidak pula akan adil. Sebab itu jangan minta keadilan dari hidup ini. Sebaliknya mintalah kekuatan untuk menghadapi dan mengatasi ketidakadilan itu.

Paulus dalam hidupnya selalu mengalami ketidakadilan. Apa dia terus ngotot untuk mendapatkan keadilan? Tidak. Bukan itu yang dikehendakinya. Ia tahu hidup ini memang tidak adil. Ia minta kekuatan untuk menghadapi semuanya itu. Apa yang ia peroleh? Ia mendapatkan sesuatu yang jauh lebih indah dari keadilan itu sendiri. Ia menerima kebaikan Allah. Dalam Roma 8:28 Paulus berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Banyak yang jahat dan buruk terjadi dalam kehidupan kita. Tetapi Allah yang Mahabaik dapat meramu semua yang tidak baik itu menjadi kebaikan. Jika kita berserah kepada-Nya dan memohon kekuatan dari-Nya, kita akan dimampukan memutar penderitaan menjadi kebaikan. Memutar kekalahan menjadi kemenangan. Bukankah ini makna terdalam dari salib Yesus? Yesus membuat kutukan menjadi berkat, kematian menjadi kehidupan.

Seorang perempuan India yang puluhan tahun mengabdi kepada sesamanya, kemudian menjadi buta. Ia tak menyesali keadaannya. Ia malah berkata, “Kini segala sesuatu memang gelap bagiku, tetapi juga begitu indah.” Ia tetap berkarya meskipun buta. Kebutaan yang dialami tidak membuatnya menyerah dan berkata, “Ini tidak adil!” Dalam keadaannya seperti itu, ia tetap melihat kebaikan Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here