Jakarta, Suarakristen.com.,
GMKI Jakarta dan BEM FH UBK menggelar Dialog Kebangsaan dan Bukber dengan tema “Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara Guna Membendung Ideologi Pemecah Belah Bangsa”, di Kampus UBK (15/6/17). Acara tersebut diikuti oleh 200 orang peserta dari berbagai utusan organisasi mahasiswa dan kampus DKI Jakarta.
Ketua BPC GMKI Jakarta, Agung Tamtam, selaku penggagas acara, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara yang diselenggarakan ini adalah bukti bahwa mahasiswa masih dan akan terus mengawal dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi negara ini.
Pemantik diskusi yang dibawakan oleh keynote speaker yaitu Eko Sulistyo, deputi IV KSP bidang komunikasi politik mengatakan Pancasila harus menjadi walking ideologi dan harus konkret dalam implementasinya. Serta menjadi realitas bangsa yang sebenarnya. Beliau juga berkata bahwa mahasiswa harus menjadi pengawal pancasila yang terdepan.
Acara dilanjutkan dengan kuliah singkat yang dibawakan oleh Kapolres Jakarta Timur,Andry Wibowo, yang memberikan masukan serta gagasan yang ia beri judul “Great divided nation to become great United nation”. Andry Wibowo mengatakan bahwa Indonesia berasal dari berbagai suku, agama dan latar belakang yang membuat kita berbeda. Tapi dari perbedaan itu kita bisa menyatu dan jadilah Indonesia. Perbedaan tidak menciptakan konflik tapi pembedaan lah yang menyebabkannya. Tegasnya lagi,” bacalah buku maka kau akan mengetahui dunia. Tang mengganggu Pancasila adalah musuh rakyat!
Diskusi dipimpin oleh moderator Ferdio Simanjuntak yang merupakan ketua bidang 1 GMKI Jakarta.
Diskusi dimulai dengan pemaparan dari ketum GMNI Jakarta Pusat yaitu Blasius Jacky yang memaparkan tentang mengawal toleransi, keberagaman & nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan informasi dan teknologi.
Diskusi dilanjutkan oleh pemaparan dari Sekjen HMI Jakarta Raya Affan Fatsey yang memaparkan tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya membendung ideologi pemecah bangsa.
Lalu diskusi dilanjutkan dengan pemaparan dari ketum PMKRI Jakarta Pusat Rinto Namang yang memaparkan tentang perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain.
Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan oleh ketum PMII Jakbar Ahmad Syahid. Yang memaparkan tentang peran pemuda dan mahasiswa sebagai generasi penerus dalam mempertahankan Pancasila.
Beberapa pokok pikiran pun disampaikan oleh para pimpinan organisasi kelompok Cipayung DKI mengenai pentingnya Pancasila sebagai Landasan dan Pandangan kehidupan Bangsa indonesia. Selain itu Pimpinan Cipayung DKI pun menyampaikan sikap politik mengenai situasi kebangsaan hari ini terkait munculnya ideologi-idelogi yang bertentangan dengan pancasila, mereka sepakat bahwa :
1. Kelompok Cipayung DKI dengan tegas menolak adanya ideologi lain yang berusaha merongrong ideologi Pancasila sebagai Ideologi yang sudah final dan tidak dapat diganggu gugat
2. Kelompok Cipayung DKI dengan tegas menolak masuknya HTI kedalam sendi-sendi dunia pendidikan tinggi karena merusak tatanan sosial di perguruan tinggi.
3. Kelompok Cipayung DKI mendukung penuh upaya-upaya pemerintah untuk membumikan kembali Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa.
4. Kelompok Cipayung DKI sepakat bahwa siapapun dan kelompok manapun yang bertentangan dengan Pancasila harus keluar dari Negara kesatuan Republik indonesia..
Diskusi diakhiri dengan penandatanganan deklarasi PANCASILA YESS! KHILAFAH NO! yang ditandatangani oleh seluruh ketum-ketum Cipayung DKI Jakarta dan peserta diskusi. Penandatangan ini merupakan perwujudan komitmen para Pimpinan-pimpinan Cipayung DKI dan peserta diskusi untuk terus meneguhkan dan memperkokoh serta mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Acara lalu ditutup dengan buka puasa bersama.