SUNGGUH, PEMERASAN MEMBODOHKAN ORANG BERHIKMAT DAN UANG SUAP MERUSAKKAN HATI (Pengkotbah 7:7)

0
2203

Oleh: Pdt. Weinata Sairin

Berita-berita tentang pemerasan dan para penerima suap yang terkena OTT – operasi tangkap tangan teramat sering menghiasi layar televisi kita dalam beberapa waktu terakhir ini. Sedemikian seringnya berita itu ditayangkan, membuat masyarakat menjadi terbiasa dan kemudian menganggap hal itu sesuatu yang biasa bahkan dianggap sah-sah saja sebagai bagian dari ciri manusia modern. Hal yang cukup memprihatinkan adalah bahwa mereka yang tertangkap itu, tatkala difoto atau ditayangkan televisi tidak sedikitpun terlihat rasa bersalah, atau ungkapan penyesalan dari raut wajah mereka. Artinya perbuatan itu sudah dianggap biasa, tidak lagi dilihat sebagai sesuatu penyimpangan atau tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama.

Sesuatu yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan kita adalah tatkala kita tahu bahwa mereka yang melakukan perbuatan tersebut adalah warga gereja Sejauh ini sepanjang catatan yang sempat terekam, kasus pemerasan dan atau penyuapan tidak terdengar terjadi dalam lingkup Gereja. Bahwa dalam dunia sekuler ada warga gereja yang ikut terlibat dalam kasus sejenis itu pernah kita dengar.

Kitab Pengkotbah memberikan pernyataan yang amat tegas dan lugas diseputar pemerasan dan penyuapan. Kedua kata itu memiliki konotasi yang negatif dalam ungkapan Kitab Pengkotbah. Orang berhikmat, orang yang memiliki wisdom, orang yang tergolong pandai dibodohi jika praktek pemerasan itu masih ada dan diberi toleransi. Sementara itu praktek suap itu juga merusakkan hati.

Hati yang tulus, jujur, bersih dinodai dan tercederai oleh praktek suap. Pemerasan dan penyuapan tidak boleh terjadi dalam ruang lingkup Gereja dan tidak layak dilakukan oleh warga Gereja. Praktek pemerasan dan Suap membodohi kemanusiaan dan merusak hati. Gereja harus menjadi pionir melawan praktek pemerasan dan penyuapan. Dengan cara itu Gereja menampilkan kekristenan yang otentik, elegan, penuh kasih sehingga disukai banyak orang.

Selamat Merayakan Hari Minggu. God bless.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here