Oleh: P. Adriyanto
*”Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: ” Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”*
*2 Korintus 6:16*
Ada orang mengatakan bahwa kualitas hidup kita akan lebih ditentukan oleh komitmen kita pada keunggulan daripada oleh faktor-faktor lainnya (Vince Lombardi). Karena kita lebih mengandalkan pada keunggulan kita, maka seringkali kita juga menemui kegagalan. Bahkan ada orang yang mengatakan *saya tidak bisa* karena merasa di luar kesanggupan mereka.
Kalau Tuhan berdiam bersama-sama kita, kita harus komit pada pertolongan Tuhan, sehingga kita mengatakan *saya bisa*, *saya sanggup* karena kita mengandalkan Tuhan bukan pada keunggulan kita sendiri. Kita harus memiliki keyakinan dan iman bahwa Tuhan akan memberi kekuatan kepada kita bahkan dalam menghadapi perkara yang kita anggap mustahil untuk kita atasi. Percayalah Tuhan jauh lebih besar daripada masalah yang kita hadapi.
Dalam menghadapi bencana alam, tragedi dan musibah lain, akankah kita tetap bersandar pada kekuatan dan keunggulan kita sendiri?
Kita harus menyerahkan penyelesaian masalah-masalah tersebut kepada Tuhan, sesuai dengan janji-Nya:
*¹ “Serahkanlah kekuatiranmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelhara engkau. Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.”*
*Mazmur 55:23*
*² “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”*
*1 Petrus 5:6~7*
Jangan sombong hanya mengandalkan keunggulan kita, tapi rendahkanlah diri kita di bawah tangan Tuhan yang kuat. Itulah sebabnya jangan percaya kepada Vince Lombardi (seingat saya dia adalah pelatih soccer/sepak bola Amerika yang pernah melatih Washington Redskins yang berkali-kali menjadi juara dan ia juga motivator terkenal). Apa sih keunggulan kita dibandingkan dengan kuasa Allah?
Amin.
