Oleh; Pdt.Lundu HM.Simanjuntak
Matius 12:7
Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
Kta mengenal lewat kesaksian Alkitab bagaimana aktifitas orang Farisi sehari-hari, mereka dikenal sebagai orang yang rajin beribadah, rajin berdoa dan suka memberi persembahan bagi Allah. Namun ada hal yang kurang baik pada mereka, yaitu dalam hal pemahaman tentang hukum taurat khususnya hukum taurat yang pertama, mereka memahaminya menurut pikiran mereka saja tanpa ada penafsiran yang dalam dan benar.
Mereka menganggap apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus dikategorikan melanggar hukum Tuhan karena murid-murid Yesus dianggap bekerja walau hanya sekedar memetik gandum di pinggir jalan.
Memetik gandumpun bagi orang Farisi itu adalah kategori bekerja dan bertentangan dengan hukum Tuhan.
Apapun alasannya tidak dapat diterima, pokoknya hari Sabat harus beristirahat, demikian menurut orang Farisi.
Karena bagi mereka adalah hukum sabat yang mewajibkan orang untuk beristirahat dan tidak boleh berkerja dalam bentuk apapun.
Sebenarnya pada saat itu, murid-murid Yesus sedang dalam perjalanan dan mereka lapar sehingga spontan mereka memetik bulir-bulir gandum yang sengaja disisakan oleh pemiliknya dan langsung memakannya supaya mendapatkan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan menemani Yesus.
Sebagaimana para pemanen itu berbelas-kasih kepada para pejalan kaki dengan menyisakan bulir-bulir gandum yang mereka panen, maka hendaklah juga kita memiliki rasa berbelas-kasih bagi orang lain.
Dari sini kita hendaknya memahami bahwa hubungan kita dengan Allah tak bisa dilepaskan dari hubungan kita dengan orang lain atau sesama. Memang kita disatu sisi diminta harus memberi persembahan kepada Allah berupa harta atau bentuk persembahan lainnya, namun kita juga harus memahami, bahwa pada saat-saat tertentu penting juga memberi persembahan itu dalam arti menolong orang lain atau sesama dari bahaya kematian karena sakit, karena kemiskinannya, karena kelaparan dan karena hal lainnya.
Orang Kristen, tidak boleh menutup mata terhadap penderitaan atau keprihatinan yang sedang diderita sesama. Bukankah Yesuspun memberi teladan? Ia berbelas kasihan kepada penderitaan kita karena dosa, see Ia rela memberikan nyawa-Nya untuk menebus kita.
Ingat juga Firman Allah:
KARENA SIAPA YANG TIDAK MENGASIHI SAUDARANYA YANG DILIHATNYA, TIDAK MUNGKIN MENGASIHI ALLAH YANG TIDAK DILIHATNYA.
Untuk itu katakanlah falam doamu: Ya Tuhan, ajarilah aku untuk dapat berbelas kasih kepada banyak orang dalam situasi apapun, Amen.
SELAMAT PAGI DAN SELAMAT BERAKTIFITAS
(Pdt.Lundu HM.Simanjuntak-Jkt)