Oleh: Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-
(Yohanes 17:20-23)
Yohanes 17 dikenal sebagai pasal yang menceritakan Yesus sedang berdoa syafaat, yaitu mendoakan orang-orang yang mengikut dia kelak agar bersatu. Di dalam keyakinanNya seakan Yesus telah mengetahui bahwa orang yang akan menjadi pengikut akan terus bertambah banyak.
Hal ini tentu telah tercermin dengan perintahNya kepada para miridNya: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat.28:19-20).
Perintah Yesus inilah yang dijadikan sebagai penyemangat untuk menjabarkan Injil. Mulanya hanya 12 orang muridNya dan terus bertambah karena adanya pelayanan penginjilan.
Walau pekerjaan penginjilan itu sungguh berat dan penuh tantangan, bahkan tak jarang para penginjil atau misionaris yang terbunuh, tetap saja pekerjaan penginjilan diminati banyak orang. Disaat keberadaan Gereja dan pengikutNya terancam tetap saja pengikut Yesus terus bertambah, seperti ungkapan semakin dibabat semakin merambat.
Dalam nats ini Yesus berdoa bukan untuk murid-murid Yesus saja, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaNya oleh pelayanan pemberitaan Firman Allah (penginjilan). Yang didoakan oleh Yesus adalah murid-muridNya dan semua orang yang rela meninggalkan segala sesuatu untuk menjadi pengikut Yesus.
Orang percaya didoakan oleh Yesus agar bersatu, seperti Yesus satu di dalam Allah demikian juga halnya agar orang percaya juga satu di dalam Allah. Satu di dalam Allah tentu bukan menjadi sama dengan Allah atau bukan seperti Allah, namun kesatuan orang percaya itu akan terlihat di dalam ketaatannya untuk melakukan perintah Allah.
Jadi orang percaya adalah yang mau mengikut Yesus dan setia kepada Yesus kapan saja dan dalam situasi apapun. Di dalam ketaatannya orang percaya diminta untuk bersatu, yaitu bersatu di dalam kasih Yesus.
Bersatu dalam hal bersekutu dan bersatu dalam hal saling mengasihi, bersatu dalam hal kesetiaan kepada Yesus dan bersatu untuk menjadi teladan bagi orang lain. Melalui kebersatuan atau kebersamaan, akan tercermin kasih Yesus yang indah dan luar biasa itu, serta membuat orang lain tertarik dan mau bergabung untuk menjadi pengikut Yesus.
Perikop ini mengajak kita dan sekaligus memberitahukan bahwa ada kerinduan Yesus yang sangat dalam untuk para penginjil dan orang yang sudah percaya di manapun di dunia ini untuk menjadi satu. Apapun latar belakang sukunya atau daerahnya, kalau sudah percaya kepada Yesus harus bersatu dan menjadi satu.
Bagaikan banyak ranting, namun menjadi satu pada sebuah batang pohon, demikianlah orang Kristen yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan bangsa akan menjadi satu di dalam Yesus. Tunjukkanlah di dalam hidupmu bahwa engkau satu dengan orang lain dan satu juga dengan Yesus, Yesus ada di dalammu dan di dalam Yesuspun ada engkau, amen.
SELAMAT HARI MINGGU DAN SELAMAT BERIBADAH
(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Jkt)
