WARISAN ATAU LEGACY APA YANG KITA BERIKAN KETIKA KITA MENINGGALKAN  DUNIA INI ?

0
2514

Oleh: Christian T

*Kejadian 50:22-26″*

*Syallom, sahabat-sahabat setia pembaca BGA yang terkasih dalam Kristus Yesus,* akhirnya Yusuf pun meninggal dunia pada usia seratus sepuluh tahun di tanah Mesir. Yusuf hidup bahagia bersama anak-anak, cucu-cucunya dan buyutnya, serta saudara-saudaranya sepeninggal Yakub dengan tidak memyimpan dendam dan bahkan sebaliknya memelihara hidup mereka dan keluarganya (22-23,26). Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Yusuf menguatkan dan menghibur mereka bahwa Allah akan memperhatikan mereka dan membawanya ke Tanah Perjanjian yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, nenek moyang mereka (24), dan seraya berpesan kepada mereka bila waktu itu telah tiba mereka tidak boleh lupa untuk membawa tulang-tulangnya (25)

Sahabat-sahabat yang terkasih dalam Yesus, pesan Yusuf kepada saudara-saudara menunjukkan bukti imannya selama ini kepada Allah. Yusuf sangat mempercayai janji Allah kepada nenek moyangnya, Abraham, Ishak dan Yakub, dan dia juga sangat mempercayai mimpinya bahwa suatu kelak ia akan menjadi orang besar untuk menyelamatkan dan  memelihara saudara-saudaranya kelak menjadi bangsa yang besar. Dan yang utama lagi ia sangat yakin bahwa bangsanya adalah merupakan bangsa pilihan Allah yang olehnya dan melaluinya akan lahir Juruselamat, Yesus Kristus. Oleh sebab itu ia sangat menjaga integritasnya dan tetap fokus dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang Allah ( Kej 50:20 ).

Sobat yang terkasih, dari kisah kehidupan Yusuf ini dapat kita memetik pelajaran yang sangat berharga bahwa :

1. Yusuf telah memenangkan pertarungan hidup dan berhasil mempertahankan iman. Ia telah mengalami pasang surut dan pahit getirnya kehidupan. Di akhir kehidupannya ia tetap berada di posisi puncak karir dan hidup bahagia bersama keluarga dan saudara-saudaranya.

2. Yusuf telah memenangkan pertempuran dengan dirinya sendiri atau kedagingannnya. Ia tidak mendendam dan hidup melimpah dalam kasih dan pengampunan. Ia tidak membalas perlakuan saudara-saudaranya yang telah menjualnya, istri Potifar yang telah memfitnah dan memenjarakannya, dan pegawai istana yang telah melupakannya mendekam dalam penjara setelah mengartikan mimpinya. Ia tidak menyalahgunakan kekuasaan dan menindas yang lemah. Justru Yusuf menghibur,menyelamatakan dan memelihara mereka.

3. Yusuf telah mewariskan iman kepada saudara-saudaranya dengan mengingatkan mereka bahwa Allah memperhatikan mereka bahwa  suatu hari kelak akan mengeluarkanmya dari negeri Mesir dan kembali serta menempati Tanah Perjanjian, yakni Kanaan ( Palestina ) yang telah bersumpah kepada nenek moyangnya, Abraham, Ishak dan Yakub.

*Sobat,* Yusuf telah memberikan kepada kita warisan atau legacy bagaimana menyikapi dan memaknai hidup dengan segala permasalahannya, keberhasilan dan kebahagian, serta tujuan atau visi hidup, yaitu iman yang fokus kepada Allah dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang Allah, dan memaknai hidup dan tujuannya dari aspek dan visi Allah, bukan visi atau tujuan dirinya, Fir’aun, atau yang lainnya, sehingga sebelum meninggal dunia ia masih dapat berkata:

*”Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.”, (24)*

Lalu menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya:

*”Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.” (25)*

Inilah iman yang telah dibuktikan dari pengalaman hidupnya dan iman yang dapat melihat jauh ke depan ( vision ) yang merupakan ” legacy ” dari Yusuf, Putra Israel ( Yakub ).

Warisan atau legacy apa ketika kita meninggal dunia ?

Soli Deo Gloria

Tuhan Yesus memberkati

Salam dan doa

Christian T

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here