Oleh: P. Adriyanto
“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.”
“Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”
*Yesaya 46:4″
Sejak lima tahun terakhir, saya tidak pernah berkaca karena rambut saya sudah semakin tipis, sehingga kalau menyisir rambut tidak perlu berkaca. Pagi tadi ketika baru bangun, entah apa yang mendorong saya untuk berkaca.
Waduh, alangkah terkejutnya saya, karena saya hampir tidak mengenali wajah saya, yang walaupun belum keriput, tapi wajah saya adalah wajah tua.
Saya baru sadar bahwa selama 75 tahun Tuhan tetap menggendong saya, Tuhan tidak pernah meninggalkan saya.
Kita harus bersyukur bahwa kasih Tuhan dapat kita rasakan setiap detik dan sepanjang hidup. Bayangkan, apa yang terjadi bila Tuhan menghentikan udara/oxigen yang kita hirup setiap persekian detik, matahari yang selalu bersinar, ini adalah sedikit dari banyaknya bukti bahwa Tuhan sangat mengasihi kita.
Adakalanya kita mengalami penderitaan/cobaan berupa sakit penyakit dan lain-lain, tapi percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Seorang bapak yang baik tidak akan selalu memanjakan anaknya, tapi ia juga akan menghajar anaknya bila anak itu melakukan kesalahan.
*”Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakuinya sebagai anak. Jika kamu harus menanggung ganjaran, Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di mana terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?.”*
*Ibrani 12:6~7*
Allah juga berfirman bahwa Ia menjamin kasih setia-Nya kepada kita tidak akan berubah.
*”Biarpun gunung-gunung beranjak, dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak daripada mu”*
*Yesaya 54:10*
Banyak orang yang tidak menghargai, tidak menyadari dan menganggap bahwa kasih Tuhan kepada kita adalah hal yang biasa dan sudah seharusnya Tuhan menyayangi ciptaan-Nya. Orang-orang seperti ini matanya sudah dibutakan kepada kebenaran.
Sebaliknya kita yang telah menerima kasih setia Bapa harus bersyukur karena kita telah dijadikan-Nya sebagai anak-anak Allah.
*”Lihatlah betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.”*
*1 Yohanes 3:1*
Tuhan juga meminta kita sebagai orang percaya untuk menaati perintah-perintah-Nya terutama tentang hukum kasih yakni kita harus mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dan juga mengasihi sesama manusia. Kasih itu berasal dari Allah dan Allah adalah kasih.
*”Marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah itu adalah kasih.”*
*1 Yohanes 4:7~8*
Kita telah menerima kasih Tuhan secara luar biasa dan sebagai konsekuensinya, kita juga wajib mengasihi-Nya dan mengasihi sesama. Firman mengatakan bahwa jangan sampai kasih dan setia meninggalkan kita
(baca Amsal 3:3~4).
Amin.