Oleh: Pdt Martunas P.Manullang
Selamat pagi dan salam damai sejahtera.
TUHAN, GEMBALAKU, YANG MEMENUHI KEBUTUHANKU
Itulah yang disaksikan oleh ayat renungan hari ini, dari Mazmur 23:2: “Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang”.
Inilah pengalaman hidup orang percaya, yang sudah merasakan kenyamanan dalam penggembalaan TUHAN. Dan ini bisa berlaku pada masa kini, dalam perjalanan hidup keseharian orang percaya.
Sebenarnya, ayat renungan hari ini adalah pengungkapan rahasia awal dari cara TUHAN dalam memelihara dan mencukupkan segala kebutuhan umat yang digembalakan-Nya.
Ayat sebelumnya sebenarnya merupakan kunci utama dari pernyataan iman atau kesaksian atas pengalaman hidup orang percaya.
Ia katakan dengan terus terang ada ayat meyakinkan:”TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku” (Mazmur 23:1).
Bagaimana rupanya cara TUHAN menggembalakan orang percaya secara individu?
Sebagai bukti dari pengalaman nyata, bahwa ia tidak pernah kekurangan, adalah langkah yang diambil TUHAN untuk memelihara umat-Nya adalah antara lain: “Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau” (23:2a).
Andaikan dapat digambarkan ( entah penafsiran sebagai simbolis ) bahwa hari esok sudah pasti ada persediaan makanan.
Istirahat atau tidur akan menjadi tenang dan nyaman, karena ada jaminan, dan sudah dilihat dengan mata kepala sendiri, begitu bangun dari tidur, makanan sudah pasti ada tersedia.
Kemudian, andaikan setelah bangun dan mencari air untuk diminum, maka ia berkata : “Ia (= TUHAN, Gembala) membimbing aku ke air yang tenang”. Dia, Gembala Agung itu yang membimbing, karenanya pasti tiba dengan aman dan nyaman di tempat yang dituju.
Di sini, menuju air yang tenang.
Artinya, untuk memenuhi dan menemukan kebutuhan untuk diminum, dijamin aman dan nyaman. Sehingga saat menikmati persediaan yang dari TUHAN, tidak perlu khawatir atau cemas.
Tidak perlu ada rasa takut.
Tidak ada bahaya yang akan mengancam, karena TUHAN yang membimbing.
Demikian juga dalam perjalanan hidup kita, sebagai orang percaya.
Kita pasti akan berkata: Aman dalam naungan TUHAN. Nyaman dalam tuntunan TUHAN. Tenteram berjalan bersama TUHAN, Gembala Agung yang memelihara dan menjaga jiwa-raga kita.
Maka saat ini pun dan untuk selanjutnya, bahkan untuk seterusnya, berpasrah diri dalam penggembalaan, tuntunan dan bimbibgan TUHAN, mestinya menjadi hal yang utama dalam kehidupan setiap orang percaya.
Berdasarkan pengalaman hidup kita sebagai orang percaya, dalam penggembalaan TUHAN, maka kita pun (minimal untuk diri sendiri, dan baik juga untuk teman atau orang lain) dapat mengikuti dan mengaminkan syair dalam KJ.438:1-4. APA PUN JUGA MENIMPAMU.
1. Apa pun juga menimpamu, Tuhan menjagamu. Naungan kasihNya pelindungmu, Tuhan menjagamu. Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang, Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.
2. Bila menanggung beban berat, Tuhan menjagamu. Masa depanmu kelam pekat? Tuhan menjagamu. Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang. Ia menjagamu, Tuhan nenjagamu.
3. DipeliharaNya hidupmu; Tuhan menjagamu dan didengarkanNya doamu; Tuhan menjagamu. Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang, Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.
4. Cobaan apa mengganggumu? Tuhan menjagamu. Buatlah Yesus sandaranmu; Dia menjagamu. Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang, Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.
Ya, TUHAN GEMBALAKU, MEMENUHI KEBUTUHANKU. BAHKAN, SEGALA KEBUTUHANKU.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Pdt Martunas P.Manullang