Oleh Sigit Triyono (Sekum LAI)
www.alkitab.or.id IG: lembagaalkitabindonesia
“Wah, sekarang terasa lega sekali dan lebih nyaman mencari Alkitab yang kita butuhkan Pak,” kata seorang kolega yang kamis lalu berkunjung ke toko “Bible House” LAI di Jl Salemba Raya 12 Jakarta Pusat. Kolega ini sudah sering berkunjung ke toko sejak lama dan merasakan ada perubahan yang signifikan meskipun belum 100% selesai pekerjaan renovasi dan re-layout toko “Bible House” LAI.
Mengelola toko tidak cukup hanya memajang barang di rak-rak, ditunggui oleh seseorang dan dilayani semua transaksi pembelian. Tidak cukup. Retail is detail. Kita harus masuk ke perkara detail mulai pintu masuk, area pandangan utama, signed, display product, informasi promosi, kelengkapan barang, kebersihan lantai, penerangan ruangan dan rak-rak, posisi display product, kemudahan pencarian barang, kebersihan rak display, penyejuk ruangan, tabung pemadam kebakaran, petunjuk penyelamatan bila keadaan darurat, posisi kasir, kemudahan transaksi, ketersediaan stok barang, keramahan dan kesigapan petugas toko dan praktik melayani dengan prima.
Bulan Maret lalu mulailah dilakukan perubahan-perubahan di toko “Bible House” yang merupakan “wajah” LAI yang selalu dilihat oleh para pengunjung Gedung Pusat Alkitab. Mengacu kepada pendapat dan masukan-masukan dari banyak pengunjung, maka Tim Penyebaran LAI bersatu padu mengupayakan “make up” yang terbaik agar “wajah” LAI tampak cantik dan elok dipandang mata. Terlebih dari itu, pembenahan manajemen toko juga dilakukan dengan serius agar memudahkan pengunjung bertransaksi dan menekan risiko shrinkage atau selisih hitung barang.
Meskipun saya pernah bekerja selama 9 tahun di grup retail besar di Jakarta, dan pernah menulis satu buku tentang manajemen retail, namun saya menyadari up date kompetensi di bidang pengelolaan toko sangatlah terbatas. Tidak habis akal, saya kontak setidaknya empat orang kolega yang masih aktif berprofesi di bidang bisnis retail. Saya minta mereka memberikan masukan-masukan paling up date untuk membuat toko menjadi atraktif, nyaman, aman dan sangat produktif.
Dapatlah empat masukan yang berupa gambar-gambar dan uraian rinci tentang lay out toko yang kekinian. Bersama tim penyebaran LAI kami sintesiskan semua masukan tersebut dan mulailah pertama-tama dengan perubahan display-display barang yang dipercantik. Kemudian kami putuskan untuk merenovasi ruangan secara keseluruhan dan mengubah warna rak-rak pajangan agar lebih cerah. Kami langsung mengundang tiga vendor untuk bersaing membuat proposal pekerjaan renovasi toko. Sesudah dilaksanakan renovasi, awal Juni ini kami sudah menuai perubahan yang sangat signifikan.
Kamis lalu Tim Penyebaran berinisiatif mencetak kaos dengan tulisan “Sehati, Antusias, Fokus”. Hari jumatnya dipakai bersama dan menjadi perhatian semua orang yang melihatnya. Banyak pujian dilontarkan dan bahkan ada yang bertanya dimana bisa didapat kaos tersebut? Warna dan model kaosnya terbilang biasa, akan tetapi karena ada tulisan “Sehati, Antusias, Fokus” yang cukup mencolok sehingga banyak orang terinsipirasi.
Gerakan SAF: “Sehati, Antusias dan Fokus” adalah gerakan implementasi nilai-nilai kerja yang konkret dan terukur. Nilai-nilai ini merupakan operasionalisasi nilai-nilai MITRA (Melayani, Inovasi, Tepercaya dan Kerjasama) LAI. Gerakan SAF dalam tiga bulan terakhir sudah membuahkan hasil konkret, yaitu: suasana toko “Bible House” LAI lebih meriah dan membangkitkan hati orang yang datang menjadi bungah serta bergairah.
Sehati terbukti menjamin kerjasama yang sinergis. Dua ditambah dua bisa menghasilkan lebih dari empat, itulah sinergis. Kemampuan yang terbatas akan sangat tertolong dengan kesehatian. Sehati tidak sekadar bersama-sama, namun sungguh akan menciptakan kerjasama. Dengan sehati banyak hal dapat terjawab. Sehati menurut kamus Bahasa Indonesia adalah bersatu hati; seia sekata. Sehati dalam praktik kerja berarti selalu “kompak”.
Kata antusias berasal dari Bahasa Yunani: Entheos. En = di dalam, dan Theos = Tuhan. Antusias berarti di dalam Tuhan. Ciri-ciri orang di dalam Tuhan adalah: semangat, sukacita, positif, optimis, bergerak cepat dan penuh inisiatif. Tuhan adalah Roh. Bila Dia ada di dalam kita, dan kita ada di dalam Dia, maka menyatulah kita dengan Tuhan. Akibatnya “api”Nya selalu menyala dalam diri orang yang selalu Antusias.
“Sekali-sekali saya boleh dong tidak Antusias,” kata seorang kolega. Saya katakan kepada kolega tersebut: “Kalau saya sungguh tidak berani tidak Antusias. Karena kalau tidak Antusias berarti tidak ‘di dalam Tuhan’, lalu apa jadinya saya?”
Gerakan SAF yang terakhir adalah Fokus. Kekuatan fokus sudah terbukti. Kertas bisa terbakar bukan oleh karek api. Sinar matahari yang difokuskan dengan lensa yang dapat menumpukkan sinar matahari pada satu fokus, maka akan timbul panas dan dapat membakar kertas tersebut.
Mengatur fokus! Kita perlu mengatur fokus dengan tepat, yakni sesuai dengan tujuan. Dengan begitu, kita mampu mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah dan mengesampingkan informasi yang tidak berhubungan dengannya. Baru, setelah itu, kita mampu menemukan solusi permasalahan kita bermodalkan informasi-informasi tersebut.
*#SalamAlkitabUntukSemua*