Oleh: Pdt. Andreas Loanka
BGA dari Kejadian 11:10-26
Membaca silsilah yang dicatat dalam Alkitab memang sering membosankan dan melelahkan. Namun kita percaya bahwa silsilah yang dicatat dalam Alkitab itu tentu memiliki makna dan tujuan yang berguna bagi pembacanya.
Perikop ini dimulai dengan perkataan: “Inilah keturunan Sem” (Kej. 11:10). Tetapi yang dicatat selanjutnya bukanlah semua keturunan Sem, melainkan keturunan Sem dari garis Arpakhsad (Kej. 11:11). Meskipun sebenarnya Sem memiliki lima orang anak laki-laki, yaitu Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram (Kej. 10:22), tetapi yang dituliskan hanyalah keturunan Arpakhsad. Demikian juga, Eber sebenarnya memiliki dua anak lelaki, yaitu Peleg dan Yoktan (Kej. 10:25), namun yang dicatat hanya garis keturunan melalui Peleg (Kej. 11:17-19).
Apa yang kita bisa pelajari? Pilihan Allah! Allah memilih seseorang dan garis keturunannya untuk melakukan karya-Nya. Allah tidak memilih semua keturunan Sem. Ia memilih satu garis keturunan, yaitu Sem yang memperanakkan Arphakhsad, yang memperanakkan Selah, yang memperanakkan Eber, yang memperanakkan Peleg, yang memperanakkan Rehu, yang memperanakkan Serug, yang memperanakkan Nahor, yang memperanakkan Terah, yang memperanakkan Abram, Nahor dan Haran (Kej. 11:12-26). Dari keturunan Abram, yang kemudian dinamai Abraham, lahirlah Ishak, yang memperanakkan Yakub (Israel), yang memperanakan keturunan yang disebut umat Israel. Dari Abraham, Ishak, Yakub dan keturunannya lahirlah Yesus, yang disebut Kristus (Mat. 1:1-16).
Mengapa Allah memilih seseorang dan bukan orang-orang lain? Allah memilih bukan berdasarkan jasa atau amal perbuatan seseorang, melainkan karena kasih karunia-Nya. Ia tidak memilih seseorang karena kekudusan dan kemauan orang itu, melainkan karena kedaulatan-Nya. Karena kasih karunia dan kedaulatan-Nya Allah memilih Sem, Abraham, Ishak, Yakub dan keturunannya. Dia memilih dan menguduskan mereka untuk melakukan kehendak-Nya.
Salam dan doa,
Pdt. Andreas Loanka
GKI Gading Serpong
