Oleh: P. Adriyanto
“Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak dihadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.”
*Kolose 1:9~10*
Dulu dalam mengejar karier, saya lebih mengutamakan hikmat manusia. Saya selalu terdorong untuk menjadi orang terpandai, tersukses dan terpenting di dalam organisasi. Setelah saya pensiun, hikmat manusia berarti sudah berakhir. Kita juga harus selalu menyadari bahwa science & technology betapa hebatnya pada zamannya, tapi juga cepat obsolate/tertinggal dengan pengetahuan dan teknologi yang lebih mutakhir (hikmat manusia dibatasi oleh life time cycle).
*”Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hasil hikmat.”*
*Pengkhotbah 10:10*
Setelah berjalannya waktu, saya baru sadar bahwa yang paling utama adalah hikmat dari Allah yang tidak pernah berubah sejak sebelum bumi dijadikan sampai sekarang. Kalau hikmat manusia selalu ingin menegakkan dan meninggikan diri sendiri, tapi hikmat Allah malah membuat kita memiliki kerendahan hati (humble).
Hikmat Allah hanya dapat kita terima dan bekerja dalam diri kita bila kita menerima Yesus sebagai Juruselamat kita.
Sayang banyak orang yang rajin beribadah di gereja, tapi hatinya masih melekat pada hal-hal duniawi. Tuhan telah mengingatkan kita untuk benar-benar menjadi pengikutNya yang sejati.
*”Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.”*
*Yesaya 29:13*
Jelas orang-orang seperti ini tidak mempunyai hikmat Allah dalam dirinya.
Di samping kita harus menerima Kristus Yesus sebagai Juruselamat, faktor kedua adalah, kita harus *takut akan Allah*
*”Sesungguhnya takut akan Tuhan itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal Budi.”*
*Ayub 28:20*
Memiliki hikmat Allah adalah memiliki pikiran Kristus. Hikmat yang benar adalah :
*”hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.”*
*1 Korintus 2:7*
Faktor ketiga untuk memperoleh hikmat Allah adalah pertumbuhan iman kita dan membaca Kitab Suci.
*”Ingatlah bahwa dari kecil engkau sudah mengenal kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”*
*”Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”*
*”Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”*
*2 Timotius 3:15~17*
Ayat di atas secara implisit juga mencerminkan pentingnya hikmat Allah bagi kita. Kita juga dapat mengetahui kehendak Tuhan sehingga hidup kita layak di hadapan Tuhan.
Amin.