Salib Kristus

0
1917

 

 

 

Oleh: H..Oktavianus.

 

Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada Murid-murid-Nya:

*_”Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan_”*(Matius 26:1-2)

 

Hukuman terkeji paling hina ditimpakan terhadap jiwa tiada terampuni, digantung terpasung di kayu salib.

Salib melambangkan:

Kenistaan paling nista

Kehinaan paling terhina

Keburukan sangat buruk

Kenajisan dari segala Kecemaran

Kekejaman yang paling terkejam.

 

Tuduhan dan kesaksian palsu memapah Anak manusia disalutkan di kayu salib.

Kedengkian bercadarkan  kebencian menyeret raga ke jalan maut.

 

Ciuman manis pengkhianatan ganti persahabatan dusta. Berkalungkan kesakitan, berjubahkan kematian menghias diri.

 

Bertopi mahkota duri menyemarakkan kesakitan tak terperi.

Tiada air mata dan sedu sedan dalam kepedihan hati.

Lenyap derita dalam hukuman.

Dukacita tak mampu meluluhlantakan jiwa.

Jemari ketakutan tak kuasa menjamah batin tersiksa, walau tubuh tergantung dan salib memasung.

 

Kenistaan salib kebahagiaan hidup.

Kehinaan salib kehormatan hidup.

Salib mensirnakan kegelapan hidup.

Salib menjelmakan  kehidupan baru.

Kuasa rahasia salib meluluhlantakan  kerajaan maut.

 

Disaat lapar, dahaga dan lelah merayu jiwa, dipaksa menimang kayu salib yang kasar jauh dari harapan hidup.

Di Bukit Tengkorak Dia disalibkan dan didampingi dua anak-anak manusia  terpaku di kayu salib karena dosa.

 

Kitab suci Injil dengan indah serta menakjubkan melukiskan keberanian rela menderita dan menerima hukuman paling keji yang dijalani oleh sosok “Anak manusia”, yaitu YESUS KRISTUS Sang MESIAS.

Kerelaan mengorbankan diri di kayu salib mewujudkan harapan atas pengampunan dosa bagi setiap orang yang berdosa.

 

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya.. “(Roma 3:23-25)

 

Sebagai umat penebusan Allah dalam Kristus Yesus diharapkan untuk senantiasa selalu mengingat dan menghayati pengorbanan kematian Yesus Kristus Tuhan dengan melaksankan apa yang diajarkan Yesus Kristus  dan meneladani keberanianNya untuk berani melakukan perbuatan kasih yang agung terhadap sesama manusia dengan kesediaan berkorban demi Kasih Kristus sampai kepada setiap orang yang kita jumpai sebagaimana yang diajarkan oleh DIA:

*”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu”*

*”Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”*(Yohanes 15:9-10)

 

*Glory Haleluia*

*_”Kemuliaan dan Keagungan bagi DIA Raja segala raja di tempat Mahatinggi_”*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here