Oleh: P. Adriyanto
“Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya_*
*1 Yohanes 5:14*
Pagi tadi ex anak buah saya di PT. Persero Indra Karya, menelepon saya dan menceritakan bahwa salah satu BUMN Karya di bawah Kementerian PU & Perumahan Rakyat telah beberapa kali hampir berturut-turut mengalami.kegagalan konstruksi dan yang terakhir adalah musibah yang dialami oleh seorang ibu yang tewas tertimpa besi 4 meter dari pembangunan rumah susun di daerah Pasar Rumput. Dia mensinyalir bahwa kejadian-kejadian tersebut disebabkan karena tidak dilakukannya *Selametan* baik oleh perusahaan maupun pada saat akan dimulainya pembangunan proyek.
Banyak di antara kita yang alergi dengan kata Selametan tersebut. Selama saya menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun 1970 ~ 1992, dan pada saat saya bekerja di perusahaan swasta sampai dengan tahun 2015, saya tidak bisa menghindar terlebih menolak menghadiri selametan. Sebenarnya selametan tersebut merupakan budaya Jawa yang diakomodasi oleh salah satu agama. Saya tidak anti selametan sepanjang kita tetap berdoa sesuai dengan agama kita dan dalam selametan tersebut tidak dilakukan ritual penanaman kepala kerbau bule dan ritual-ritual lain yang.berbau animisme.
Sebagai umat Kristen, kita wajib mengawali kegiatan, pekerjaan dan proyek kita dengan berdoa agar Tuhan memberkati usaha kita dan dapat berjalan secara berhasil.Kita harus mengundang campur tangan Tuhan dalam pengertian kita tidak melupakan Tuhan dan hanya mengingat-Nya pada saat masalah dan potensi kegagalan menghadang.
Apabila kita mencari Tuhan, maka berkat-berkat-Nya akan berlimpah kepada kita.
*”Selama ia mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil.”*
*2 Tawarikh 26/5*
Kita harus berdoa dengan iman. Jangan meragukan dan tidak menaati Firman karena Tuhan tidak akan menjawab doa kita.
Amin.