Bacaan : *Nehemia 6:13-22; Yohanes 15:5*
“Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami” (Nehemia 6:16)._
Kalau saudara sedang membangun atau merenovasi rumah, dan jika anggaran saudara pas-pasan, maka saudara akan merasakan betapa beratnya menyelesaikan pekerjaan itu. Yang paling menjengkelkan adalah adanya biaya-biaya yang tidak terduga. Pengetatan memang sudah dilakukan, tetapi selalu saja ada yang kurang. Dan bila pekerjaan itu selesai, betapa melegekan tentunya.
Bila orang Israel bergembira karena rumah Allah telah selesai dibangun, maka mereka tenggelam dalam sukacita yang besar, maka kita bisa memaklumi. Jelas sekali mereka gembira, sebab aral melintang di depan mereka telah mereka lalui dan kini mereka bisa menyelesaikan perkerjaan itu. Tetapi siapakah yang paling diacungi jempol atas suksesnya pembangunan itu? Nehemia? Para tukang bangunan? Atau siapa? Saya yakin setiap dari mereka pasti setuju kalau Allah saja yang membuat pekerjaan mereka berhasil. Itulah yang memang diakui oleh mereka.
Setiap apa yang kita kerjakan bila kita mau melaksanakan dengan kesadaran bahwa tanpa Allah kita tidak bisa berbuat apa-apa, maka kita akan melihat campur tangan Allah yang luar biasa dalam hidup kita. Betapa seringnya kita bertindak sembrono dan melakukan segala sesuatu dengan mengandalakan kekuatan sendiri. Entahlah, mungkin kita adalah seorang yang piawai menjalankan bisnis, atau kita adalah seorang yang ahli menjalankan roda perusahaan, tetapi suatu saat kita akan tersadar bahwa kita membutuhkan Allah, saat kemampuan kita tidak berdaya sama sekali menghadapi “tsunami krisis” yang menghantam perahu perusahaan kita.
Kiranya setiap dari kita tahu apa artinya “tanpa Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa.” Yesus adalah jaminan kita untuk menerima segala berkat jasmani dan rohani. Tetapi jangan diartikan bahwa Allah kita adalah sama dengan ilah lain yang bisa memberikan kekayaan dalam sekejap. Kekayaan tidaklah menarik perhatian Allah. Menuju gereja yang sempurna itulah yang menarik perhatian-Nya. Yesus berkata, _“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5)._
*Renungan*
Dalam segala hal dalam hidup kita, libatkanlah Allah. Dia sanggup memberikan kesuksesan kepada kita. Tetapi yakinlah terlebih dahulu bahwa apa yang hendak kita lakukan itu sesuai dengan kehendak-Nya.
*Allah adalah sumber kesuksesan.*