Berjalan di atas Air

0
1905

Oleh: P. Adriyanto

 

“Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu, berjalan di atas air; Kata Yesus:” daranglah! Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air.”

*Matius 14:28~29*

 

Saya dulu adalah penggemar cerita dan film-film silat, di mana para tokoh dan penjahatnya sama-sama memiliki ilmu meringankan tubuh sehingga bisa berjalan dan berlari di atas air.

 

Sekitar 5 tahun yang lalu, dalam rangka pelaksanaan  empowering program bagi manajemen dan key personnel, mereka mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konsultansi di Jakarta.  Di antara pelatihan tersebut adalah melatih rasa percaya diri dengan kaki telanjang berjalan di atas bara api. Banyak yang selamat, tapi ada beberapa trainee yang mengalami luka bakar yang cukup serius. Saya tahu dasar dari upaya membangkitan keberanian dan rasa percaya diri adalah sugesti kelompok. Kalau orang lain, terutama karyawati berani, mengapa saya tidak, di samping ada jaminan dari para trainer bahwa mereka pasti bisa.

 

Kita juga masih sering melihat di TV ada orang-orang yang memakan pecahan kaca, melahap obor api, menusuk lidah dengan keris, dan lain-lain.

 

Tiga contoh di atas, di mana yang pertama didasarkan pada ilmu ginkang dan yang kedua berdasarkan sugesti serta yang ketiga berdasarkan bantuan kuasa kegelapan, tentu tidak bisa disetarakan dengan kemampuan berdasarkan iman yang kokoh dan kepercayaan kepada Tuhan.

Jangankan hanya berjalan di atas air, bila kita memiliki iman sekecil apapun, kita dapat memindahkan gunung.

*”Sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: pindah dari tempat ini ke sana, – maka  gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”*

*Matius 17:20*

 

Sebagai orang percaya kita harus hidup oleh iman.

*”Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak  dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis : Orang benar akan hidup oleh iman. “*

*Roma 1:17*

 

Pentingnya iman dan percaya kepada Tuhan bagi kita adalah agar kita memperoleh keselamatan dan memperoleh hidup yang kekal –  Yohanes 3:16.

Baca juga  *Efesus 2:8*

*” Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tapi pemberian Allah.*

Dengan demikian, iman adalah karunia dari Tuhan.

Kita juga tidak dapat berkenan kepada Tuhan tanpa iman –  Ibrani 11:6.

 

Kita dapat memperoleh karunia iman, bukan dengan berpuasa, menyiksa diri dengan melakukan ritual-ritual keagamaan seperti memikul salib sambil dicambuki seperti Kristus, berbuat segala kebaikan, dan lain-lain, melainkan kita harus membaca firman, mendengar kesaksian iman dan memuliakan kuasa Allah dan selalu mengucap syukur kepada-Nya. Kita juga harus senantiasa berdoa dengan roh dan iman kita.

Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here