Alkitab dan 171 Pilkada Serentak
Oleh Sigit Triyono (Sekum LAI)
www.alkitab.or.id
Minggu ini narasi yang mendominasi media adalah pernyataan Ketua KPK Agus Raharjo yang mensinyalir 90% calon kepala daerah peserta Pilkada serentak 2018 akan menjadi terangka.
Bermacam tanggapan dilontarkan oleh berbagai pihak. Mulai dari “terlalu prematur pendapat tersebut” sampai “yah begitulah adanya”.
Korupsi adalah salah satu penyakit kronis bangsa ini. Nyaris tidak ada sisi kehidupan publik yang bebas dari korupsi.
Dalam proses pilkada selalu membutuhkan biaya mahal, karena harus melakukan sosialisasi calon dan program, yang konon mesti dibarengi bagi-bagi sembako dan cash. Dampaknya ke pasca terpilih, dimana dituntut segera mengembalikan begitu banyak modal yang sudah keluar.
Uang yang beredar dalam kontestasi 171 Pilkada serentak 2018 pastilah sangat besar. Bila rata-rata 10 Milyar per daerah, maka akan ada 1,71 Trilyun rupiah uang beredar. Angka ini pastilah angka minimal.
“Dimana hartamu berada disitulah hatimu berada” sudah tertulis dalam Alkitab. Bila uang dan posisi diagung-agungkan sebagai harta utama, maka tidak terbantahkan para calon pemimpin daerah terikat erat hatinya disana. Kalau sudah masalah hati, apapun dan berapapun akan dipertaruhkan.
Ayat Alkitab di atas sesungguhnya bertujuan mengingatkan agar manusia tidak terjebak kepada keterpurukan dan jalan kesengsaraan karena hati yang terikat kepada kefanaan.
Sebagai sumber nilai-nilai mulia dan universal, Alkitab menyediakan banyak jawaban atas segala pergumulan hidup dan proses politik.
Untuk lebih mudah memahaminya LAI sudah menyediakan 33 Alkitab dalam bahasa daerah di Indonesia.
Bila para calon pemimpin daerah dan pengikutnya membaca, menghayati dan melakukan nilai-nilai mulia dan universal yang tercantum dalam Alkitab, niscaya Ketua KPK tidak perlu mensinyalir 90% calon peserta pilkada menjadi tersangka.
Bahkan sangat mungkin KPK tidak dibutuhkan lagi seperti di Jerman, Swiss, Selandia Baru dan negara-negara lain yang sudah ratusan tahun membaca, menghayati dan menerapkan nilai-nilai mulia yang tercantum dalam Alkitab.
*Alkitab Memang Untuk Semua.