Membangun Mezbah bagi Allah

0
8819

 

 

Bacaan : *Ezra 3; Yudas 1:20*

 

“Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah” (Ezra 3:2).

 

Sebelum kerinduan bangsa itu tercapai, yakni membangun kembali Yerusalem dan Bait Allah itu, mereka harus mendirikan mezbah terlebih dahulu. Mezbah berasal dari kata “mizbe`ah” yang berarti “tempat persembahan” atau dapat juga berarti “to slay” (membantai).

 

Dalam Perjanjian Lama, korban memegang peranan yang amat penting, sebab melalui korban Allah dapat berkomunikasi dengan manusia. Secara sederhana, mezbah berarti tempat di mana kita berhubungan dengan Allah. Di sinilah kita bertemu dengan Allah, serta bercakap-cakap dengan Allah.

 

Dalam kehidupan orang Israel, mezbah tersebut menjadi pusat perabotan. Mezbah itu menghasilkan hadirat Allah di dalam rumah. Mezbah itu menempelak kita saat kita mulai bermain-main dengan dosa. Jadi mezbah itu menjadi semacam “point of contact” (titik kontak) antara kita dengan Allah.

 

Jadi sekarang kita memahami betapa pentingnya mezbah itu dalam hidup kita. Dan mezbah berbicara tentang hubungan kita dengan Allah. Setiap hari kita harus membangun hubungan kita dengan Allah. Allah memberikan waktu yang cukup kepada kita supaya kita dapat mempersembahkan pujian dan penyembahan kepadanya. Melalui pujian yang kita naikkan, maka pujian itu akan menjadi dupa yang berbau harum kepada-Nya. Memang, untuk mengawali membuka mezbah bagi Tuhan dalam keluarga kita tidak mudah, karena banyak hal yang menjadi alasan untuk tidak membuka mezbah bagi Tuhan. Entah itu kesibukan kerja, badan terlalu lelah dan lain sebagainya.

 

Saudara perlu ingat bahwa hidup ini adalah anugerah. Pengorbanan yang kita berikan kepada Tuhan tidak sebanding dengan pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Dan penderitaan yang kita alami saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang kita terima kelak. Oleh karena itu jangan sampai kita kehilangan kontak atau putus hubungan dengan Tuhan selama-lamanya. Sebab yang akan kita dapatkan adalah penderitaan kekal.

 

*Renungan:*

Berapa banyak waktu yang kita berikan untuk membakar korban kepada Allah? Berapa banyak waktu yang kita berikan untuk berhubungan dengan Allah? Kalau tidak, kita kehilangan kontak dengan Allah.

 

*Keluarga tanpa mezbah tidak akan kuat menghadapi gempuran Iblis.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here