Bagaimana Kita Menyikapi Kejadian-Kejadian Disruptive di Seputar Kehidupan Kita?

0
1359

Oleh: P. Adriyanto

 

 

“Aku tahu ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.”

*Yeremia 10:23*

 

 

Disruption berarti gangguan atau masalah yang mengganggu suatu kejadian (event), kegiatan atau proses.

 

Dalam konteks ekonomi dan bisnis, disruption berarti *inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada dan pada akhirnya menggantikan  teknologi terdahulu.”

 

Berikut ini contoh nyata dan yang akan terjadi akibat adanya disruption tersebut:

* Taksi konvensional seperti Blue Bird, market sharenya digeser oleh taksi online.

 

* Akibat menjamurnya online business, banyak department store yang gulung tikar.

 

* Jenis pekerjaan akan lenyap 70 ~ 80% dalam 20 tahun mendatang

 

* Listrik dengan solar system (panas matahari) sangat dikembangkan di seluruh dunia, sehingga tarif listrik menjadi sangat murah.

 

* Ada alat Tricoder X yang dapat menscan retina mata, dll dan dapat mengidentifikasi 54 jenis penyakit. Ancaman terhadap profesi dokter.

 

* Bakal tidak diperlukan lawyer, staf perbankan dan profesi-profesi lain, karena digantikan oleh teknologi informasi.

 

Jadi di samping ada manfaat, juga ada ancaman di mana manusia semakin sulit mencari pekerjaan/pengangguran meningkat.

 

Bagaimana kita menyikapi perubahan-perubahan yang juga membawa ancaman?

 

# Kita dapat belajar meningkatkan *adversity quotient* (kecerdasan untuk mengatasi bahaya)  yang diintrodusir oleh Paul. G Stoltz, dengan cara melatih mental kita menjadi *climber*

 

# Yang terpenting bagi orang percaya, kita harus menghadapi masa depan  yang penuh ketidakpastian, dengan iman dan pengharapan.

*”Orang benar akan hidup oleh iman.”*

*Roma 1:17*

Jadi kita tidak perlu khawatir karena Tuhan selalu memelihara kita asal kita mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya.

*”Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”*

*Matius 6:33*

 

Kita harus percaya bahwa Tuhan adalah satu-satunya tempat perlindungan kita dari segala ancaman dan bahaya. Tuhan berjanji untuk memenuhi segala kebutuhan kita baik itu berbentuk lapangan kerja, rezeki maupun kebutuhan makanan agar kita dapat tetap hidup.

Amin.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here