Oleh: Stefanus Widananta
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1 Yohanes 1;9
Baru-baru ini kita dapat menyaksikan ada orang yang melanggar rambu lalu-lintas malah lebih galak dari aparat kepolisian yang mencoba menindaknya.
Memang ada kecenderungan manusia, ketika membuat kesalahan, ia sangat enggan untuk mengakuinya, malahan akan melempar kesalahan kepada orang lain, mencari kambing hitam atau malah bersikap seakan-akan dialah yang benar.
Mengakui kesalahan, apalagi mengakui dosa, memang tidak mudah, perlu kerendahan hati sekaligus keberanian, dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, si anak berani mengakui kesalahan-kesalahannya dan kembali kepada bapanya.
Demikian juga, kita diajar untuk berani mengakui kesalahan dan dosa kita dan Alkitab berkata bahwa Dia setia dan adil, Dia akan mengampuni dan menyucikan kita.
Justru kalau kita merasa suci, merasa tidak berdosa, maka kita menipu diri sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Tuhan menghendaki agar kita memiliki kerendahan hati untuk menerima teguran, kita diminta untuk mengintrospeksi diri kita dan menyempurnakan diri setiap hari sesuai kebenaran firman Tuhan.
Yesus mengajarkan kepada kita untuk berdoa, “Ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”.
Belajarlah rendah hati dan berani mengakui kesalahan kita.
Tuhan Yesus memberkati.