Ikutlah Yesus dengan Setia

0
6419

Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan

 

 

Saudara-saudara yang kukasihi dalam Yesus.

LUKAS 9 :57-62

 

 

Saudaraku,

Bonhoeffer mengatakan bahwa gereja yang tidak berani membayar harga adalah gereja yang cenderung menjual anugerah Allah dengan harga yang murah. Demikian juga Eka Darmaputera mengatakan bahwa kekristenan yang murah ialah dimana orang mengharap berkat-berkat besar melimpah karena imannya, tetapi mengabaikan sama sekali tuntutan-tuntutan yang harus dibayar oleh imannya. Kekristenan yang murah adalah ketika seseorang dengan mudah menyesuaikan diri dengan dunia ini.

 

Dua orang tokoh ini mengingatkan saya pada nas khotbah minggu ini bahwa mengikut Yesus berarti harus sepenuhnya dengan pengorbanan; setia pada perintahNya; setia pada misi yang Tuhan telah percayakan kepada umatNya; tetap bersamaNya dengan tidak meninggalkan Dia; bukan sekedar ikut-ikut saja. Hal ini terlihat dalam nas khotbah tentang gambaran bagaimana Yesus menjelaskan hal mengikut Dia bahwa tidak semudah yang dibayangkan oleh orang-orang yang berjumpa dengan Yesus.

 

1) MENGIKUT YESUS TIDAK CUKUP DENGAN KATA-KATA.

Seperti ada seorang ditengah jalan datang kepada Yesus sambil berkata : “Aku akan mengikut Engkau, kemana saja Engkau pergi”. Yesus berkata kepadanya (ay 58 : serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya. Artinya kalau binatang masih mempunyai tempat namun Yesus sendiri ditolak oleh manusia. Demikian juga orang yang mengikut Yesus, harus bersiap-siap ditolak oleh dunia, dibenci oleh dunia. Mengikut Yesus berarti menyediakan  tempat untuk kepala. Dengan Kristus menjadi kepala atas hidup kita, maka sesungguhnya kita akan menerima pertamqbahan dari Allah; akan terjadi curahan berkat ilahi yang luar biasa; tercipta terobosan-terobosan ilahi dalam tiap pergumulan dan masalah kita; tidak ada hal yang terlalu sulit untuk kita atasi (Maz 115 : 15 : diberkatilah kamu. Tuhan yang menjadikan langit dan bumi). Sebagaimana contoh yang bisa kita pelajari dari hidup rasul Paulus, dia mengatakan dalam Galatia 2 :20 “Namun aku hidup, tetapi bukan  lagi  aku sendiri yang hidup, melainkam Kristus yang hidup di dalam aku dan hidupku yang kuhidupi sekarang didalam daging , adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi dan menyerahkan dirinya untuk Aku”

 

Saudaraku..

Perkataan Rasul Paulus ini, bukan hanya kata-kata namun sudah menjadi kehidupannya. Bilapun beliau menghadapi tantangan bahkan ancaman karena pemberitaan firman Tuhan, dia tetap setia mengikutiNya. Demikian juga kehidupan kita sebagai orang-orang yang sudah menyatakan diri sebagai pengikut Tuhan. Banyak orang Kristen hanya mengikut Kristus tanpa disertai dengan kedalaman MAKNA yang sesungguhnya. Mereka terdaftar sebagai anggota jemaat, mereka rajin  mengikti ibadah namun mereka tidak menghayati dan mengaplikasikan iman percaya itu, sehingga apabila ada tantangan iman atau bahkan ancaman maka mereka tidak mampu menghadapinya. Mereka hanya dikata-kata saja percaya kepada Yesus namun tidak menjadikan dasar hidupnya sama seperti lebih percaya kepada Yesus . Demikian juga bisa terjadi SALAH MOTIVASI dalam mengikut Yesus seperti yang terjadi pada murid-murid yang memiliki motivasi yang salah antara lain :

 

– agar mendapat posisi/ kedudukan

– agar mereka mendapat makanan yang mengenyangkan ( 5 roti dan 2 ikan)

– agar mereka memperoleh kesembuhan atas mujizat Yesus

 

SALAH MOTIVASI ini pun bisa terjadi dalam kehidupan orang-orang yang dikatakan orang-orang percaya pada masa kini yakni mencari kenikmatan hidup dan menghindari kesusahan, masalah dan penderitaan yang berat. Padahal yang terjadi jauh sebaliknya bahwa mengikut Yesus bukan berarti tanpa MASALAH.

 

2) Mengikut Yesus harus mennggalkan segala sesuatu yang kita cintai/kasihi yakni keluarga. Sungguh tentunya hal ini amat berat dilakukan /dipraktekkan oleh siapapun. Inilah nas yang sering disalah artikan oleh sekelompok yang ekstrim yang hanya memahami dari ayat saja tidak memahami apa maksud Tuhan tentang 2 hal permintaan  dari orang yang datang kepada Yesus :

-izinkan pergi dahulu menguburkan bapanya

-izinkan pamitan dahulu dengan keluarganya

Jawaban Yesus terhadap orang yang minta izin pergi dahulu menguburkan bapanya adalah  pada ayat 60  biarlah orang mati menguburkan orang mati ;tetapi engkau pergilah dan beritakanlah kerajaan Allah dimana-mana. Artinya bukan tidak penting menyampaikan tugas kewajiban kita terhadap orangtua tetapi untuk menyadarkan kita tak ada yang lebih penting dari hal-hal sorgawi dan tidak meninggalkannya walau sekejab dan walau terlihat cukup mendesak, dengan kata lain, betapa lebih penting adalah kesetiaan kepada Yesus walau menghadapi rintangan apapun. Hal ini tergambar dari sikap Yesus pada ayat 62 bahwa setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang, tidak layak untuk kerajaan Allah.Di sini Yesus menunjukkan otoritasNya dengan berinisiatif mengajak manusia untuk mengikut Dia.Ironisnya,manusia menunjukkan respon keberatan.Kebiasaan manusia minta izin sering membahayakan Kekristenan dan ini harus diwaspadai karena banyaknya godaan di sekeliling yang sanggup mempengaruhi mereka untuk keluar dari jalan Tuhan.Hal ini sebagaimana juga dapat terjadi bagi kehidupan orang Kristen masa kini.Mereka memiliki banyaknya alasan untuk tidak setia pada Yesus, misal: kurang ekonomi,kurang kasih sayang,belum terlalu tua, dll.

 

Saudaraku,

Kita belajar dari sosok seorang yang setia dari Asam,India mengikut Yesus sampai dieksekusi MATI  mengucapkan lagu dan menyanyikan bersama isterinya.Syair lagu tsb :

 

Mengikut Yesus keputusanku 3x

Kutak ingkar2x

Tetap kuikut walau sendiri 3x

Kutak ingkar2x

 

Salib di depan,dunia dibelakang3x

Kutak ingkar2x

Kuikut sampai kulihat Yesus3x

Kutak ingkar2x

 

Kiranya saudara-saudariku dimampukan oleh Tuhan sebagai pengikut Dia yang setia.AMIN.

 

SALAM MARTURIA

Pdt.Dr.Anna Ch.Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here