Oleh: Arliyanus Larosa
Ada banyak hal mulia yang dikerjakan manusia dalam sepanjang sejarah dunia. Hal mulia itu adalah karya-karya yang mendatangkan kesejahteraan, kemajuan, keselamaan dan lain-lain. Ada orang yang menemukan obat-obatan sehingga banyak orang disembuhkan dari penyakit dan terselamatkan dari kematian yang lebih awal dari yang semestinya. Ada orang yang menemukan teknologi sehingga mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia. Ada orang yang menemukan benua baru, sehingga tempat hidup manusia semakin menyebar dan meluas. Dan tentu masih banyak penemuan lainnya yang telah mendatangkan kesejahteraaan dan kemajuan peradaban manusia.
Namun semua karya atau penemuan-penemuan ini toh tak membuat manusia mengalami kehidupan kekal. Manusia pada akhirnya akan mati juga dan lalu menghilang; bahkan akan mati untuk selama-lamanya sebagai hukuman atas dosa-dosa yang dilakukan manusia.
Betapun demikian, karya-karya atau penemuan-penemuan yang tak membebaskan manusia dari penghukuman dosa itu tetap berharga, bermakna, mendatangkan berkat, bahkan mulia. Karena itu kita harus terus bergairah untuk menghasilkan karya-karya yang mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan peradaban manusia.
Pada saat yang sama, kita patut lebih bergairah lagi mempersembahkan diri untuk melakukan karya yang mendatangkan kehidupan kekal. Kita harus lebih bergairah memberitakan kabar sukacita, yaitu kasih Allah yang tak berbatas, kepada semua orang bahkan segala makhluk. “Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.” (2 Kor. 3:9)
Salam dari Medan,
Arliyanus Larosa