Oleh: Christian T
Renungan BGA (Baca Gali Alkitab)
Bacaan Alkitab : Markus 9:33-37*
*Markus 9:37 (TB)*
*”Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”*
*Syalom, sahabat-sahabat setia pembaca BGA yang terkasih dalam Kristus Yesus,*
Pada pasal 8:31-38 Yesus memberitahukan bahwa Anak Manusia, yakni Diri-Nya akan mengalami penderitaan, diolok dan dihina lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari (31). Lalu Ia melanjutkan berkata kepada murid-murid-Nya bahwa setiap orang yang mau mengikut Dia harus memikul salib, menyangkal diri, dan ikut Dia (menjadi murid dengan meneladani Dia ) (34).
Kemudian pada pasal 9 ini ayat 2-13 dicatat oleh penulis Markus tentang Yesus dimuliakan diatas gunung enam hari kemudian dan saat itu nampak Musa dan Elia sedang bercakap-cakap dengan-Nya, sehingga Petrus merasa betapa bahagianya saat itu dan ingin mendirikan kemah untuk Yesus, Musa dan Elia dan masing-masing satu buah.
*Sahabat BGA yang terkasih dalam Yesus,*
Dari dua peristiwa yang amat sangat penting untuk diperhatikan baik-baik oleh kita bahwa ternyata murid-murid-Nya tidak mengerti dan memahami pernyataan Yesus tentang penderitaan dan kematian yang harus dijalani oleh Yesus ini dan juga makna dari peristiwa pemuliaanNya di atas gunung ini. Hal ini dapat kita lihat dari pernyataan Petrus yang ingin mendirikan kemah (tempat tinggal) karena begitu bahagianya saat itu. Mereka tidak memahami bahwa sebelum menerima keadaan mulia dan keadaan bahagia, harus menjalani penderitaan ( jalan salib,) penyangkalan diri (memerangi keegoan dan hawa nafsu kedagingan), dan mengikuti teladan Yesus (menjadi murid).
*Sahabat-sahabatku yang terkasih,*
Namun dari dua peristiwa ternyata mereka masih degil hati. Mereka tidak fokus pada perkataan-perkataan dan pengajaran Yesus. Mereka lebih fokus pada kepentingan diri. Mereka terpenjara pada konsep bahwa Yesus adalah Mesias untuk bangsa Israel yang membebaskan mereka dari penjajahan Romawi saat itu. Mereka menginginkan Yesus menjadi Raja yang membebaskan mereka secara politik dan ekonomi, bukan membebaskan mereka dari dosa. Mereka tidak memahami bahwa Yesus adalah Mesias secara rohani bagi seluruh umat manusia, bukan untuk bangsa Israel saja. Oleh sebab itu mereka pun meributkan soal siapa yang terbesar diantara mereka, sehingga Yesus mengatakan kepada kepada mereka bahwa untuk menjadi yang terkemuka harus menjadi yang terakhir dan menjadi pelayan.( 33-35 )
Akhirnya Yesus mengajarkan mereka dengan melakukan peragaan, yaitu mengambil seorang anak dan memeluknya serta berkata:
” Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” (36-37)
*Sobat yang terkasih,* jadi untuk menjadi yang terbesar dan terkemuka, ia harus memiliki hati yang penuh dengan kasih sayang, kerendahan hati, dan mau melayani. Dan semuanya itu harus dilakukan dalam nama Yesus, bukan dalam nama siapapun karena Yesus adalah Allah satu-satunya tiada yang lain.
Tuhan Yesus memberkati.
Salam dan doa
Christian T
[2/19, 05:21] Christian Tjong Gkigs: Judul : BAGAIMANA MENJADI YANG TERBESAR DAN TERKEMUKA ?