Oleh: Stefanus Widananta
Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
Mazmur 63;9
Mazmur ini adalah ungkapan kerinduan Daud kepada Tuhan ketika ia berada di padang gurun Yehuda dan ungkapan ini keluar dari lubuk hatinya yang terdalam, dia mengatakan bahwa jiwanya haus dan tubuhnya rindu akan Tuhan, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Daud memang bukan orang yang tidak pernah berdosa, tetapi Daud peka terhadap dosa dan dia selalu menyesali dosa yang dia lakukan dan bertobat.
Kerinduannya untuk selalu dekat dengan Tuhan, bukan sekedar pemanis bibir belaka, melainkan sungguh-sungguh berdasarkan pengalaman hidupnya bersama Tuhan, dia juga mengatakan, “Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan, hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup”.
Seberapa besar kerinduan kita kepada Tuhan, seberapa lekat kita kepada-Nya? Yohanes menggambarkan orang yang hidup dekat, melekat kepada Tuhan, berbuah lebat, sedangkan orang yang jauh dari Tuhan, tidak dapat berbuat apa-apa.
Daud sangat menyadari bahwa di dalam Tuhan ada ketenangan, sukacita, pemulihan, penghiburan dan kekuatan.
Alkitab berkata, “Sungguh, hatinya melekat kepada-aku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku, bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya, dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku”
Tuhan Yesus memberkati.