Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Mazmur 20:8, Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.
Seorang pemimpin tentunya membutuhkan dana dan harta untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi rakyatnya. Apa lagi di jaman ini, apabila calon pemimpin tidak mempunyai apa-apa untuk dibawa kedalam pencalonan mungkin sangat sulit dia untuk menjadi calon pemimpin. Tetapi bukan berarti yang yang baik dan jujur tidak ada menjadi calon pemimpin. Salah satu figur yang tak asing lagi kita dengan bapak mantan gubernur Basuki Tjahaja purnama (Ahok) yang memimpin daerah ibu kota Jakarta. Kepemimpinan beliau sungguh sangat menyentuh dan membawa perubahan bagi rakyat Jakarta dan bagi warga Indonesia. Pernah suatu ketika beliau diwawancarai, kenapa bapak berani sekali menumpas kejahatan di Jakarta? Jawaban beliau simpel saja, yaitu: saya hanya takut pada Tuhan yang memberikan tugas ini kepada saya. Sungguh luar biasa saudaraku, seorang pemimpin Kristen bersaksi akan kuasa Tuhan dalam hidupnya melalui pelayanan yang dia lakukan di Jakarta sebagai gubernur DKI Jakarta.
Saudaraku kekasih pemazmur juga menyingung kepemimpinan raja yang memimpin umat Allah, lebih mengandalkan kekuatan kakayaan dan pengetahuan. Pwmazmur menyatakan bahwa Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Memang masih banyak yang mengandalkan kekuatan uang, pikiran dan logika dalam memimpin. Namun disini jelas penekanan yang dikatakan oleh pemazmur ini kepada Allah saja kita bermegah, tidak kepada yang lain. Sebab Allah saja yang mampu menolong untuk memimpin, dalam situasi apapun itu. Kerendahan hati menjadi sorotan bagi pemazmur ini di dalam hal kepemimpinan. Kepemimpinan dimana pun itu, harus lebih mengutamakan kerendahan hati, kemudian mengandalkan Tuhan untuk menyukseskan program yang akan dilaksanakan.
Saudaraku kekasih, kita adalah pemimpin, baik di rumah, di gereja, di masyarakat. Secara refleksi kepemimpinan kita, dapat kita renungkan sejenak, bagaimanakah kita memimpin? Apakah yang kita andalkan dalam memimpin hidup kita? Apa tujuan kita menjadi pemimpin. Tentu dari beberapa pernyataan ini mengantarkan kita untuk mengintropeksi diri dalam hal memimpin. Terutama memimpin diri sendiri dan memimpin diri dalam lingkungannya. Baik laki-laki maupun perempuan kita semua adalah pemimpin, pemimpin yang mengandalkan kuasa Tuhan saja untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Ketika kita memimpin atas kuasa Tuhan, disanalah kita bermegah dalam nama Tuhan. Marilah saudaraku kita bermegah di dalam nama Tuhan saja. Amin
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan