Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Syalom untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Matius 5:12, Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.
Saya pernah berkhotbah diibadah pernikahan disalah satu gereja HKBP, dalam khotbah yang saya sampaikan di ibadah tersebut, ada kalimat yang saya sampaikan sangat mengenang dihati saya sampai saat ini, yaitu: di dunia ini tidak ada pasangan yang cocok, sebab semua yang sudah hidup berumah tangga realitasnya adalah dicocokkan oleh kasih Allah. Kalimat ini sangat relevan sampai saat ini, misalnya tidak ada yang benar-benar pas menjadi polisi, tetapi mereka yang terpilih dimampukan untuk menjadi polisi, begitu juga pelayan Tuhan, Tidak ada pelayan yang sempurna di dunia ini. Pelayan Tuhan ialah disempurnakan oleh Tuhan untuk melayani Dia.
Firman pada hari ini mengajak kita berbahagia, tentu jika kita berbahagia ada satu atau beberapa alasan yang kita alami, sehingga dapat merangsang kita untuk berbahagia. Mengapa Allah menyatakan kita sebagai manusia harus berbahagia? Sungguh indah kabar sukacita ini, Allah menyatakan kebahagian ini karena upah kita besar di sorga. Upah besar disorga adalah salah satu ungkapan yang dinyatakan oleh Allah kepada manusia bahwa manusia telah dipantaskan Allah sebagai pewaris kerajaan Allah. Pewaris adalah hak yang diberikan oleh Allah yang diposisikan sebagai ayah kepada pewaris sebagai anak Allah. Tetapi bukan berarti kita sebagai pewaris tidak mengalami sebuah tantangan yang sulit, justru karena kita telah dilayakkan sebagi pewaris maka kita akan semakin banyak mengalami tantangan. Namun, yang terbesar adalah kebahagiaan yang menjadi fokus kita sebab kita telah dilayakkan sebagai anak sehingga upah kita besar disorga.
Saudaraku, kita telah dilayakkan sebagai anak-anak Allah. Tidak seorangpun yang layak menjadi anak Allah, tetapi dilayakkan oleh Allah sendiri. Karena kita telah dilayakkan patutlah kita berbahagia dan bersyukur kepada Allah. Berbahagia dan bersukacita akan terlihat dalam tindakan dan perkataan kita sebagai anak Allah yang telah menerima upah di sorga. Berbagaialah dan bersukacitalah kita sebagai penerima upah disorga bukan karena memenuhi hawa nafsu, melakukan kejahatan, menambah musuh, meniadakan kuasa Allah. Mari saudaraku, kita bercermin saat ini dengan tindakan dan kelakuan yang kita perbuat. Apakah kita lebih condong kepada sikap seorang anak Allah? Atau lebih condong pada hasrat dunia ini? Untuk itu, periksalah kebahagiaan dan kegembiraan kamu saat ini? Amin
HAPPY DAY
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan