Mengatasi Rasa Marah

0
1613

Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan

 

Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.

 

 

Efesus 4:26-27, Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

 

 

Disebuah sekolah terdapat aturan peraturan yang tidak dapat dilanggar oleh siswa-siswi, pertama kedatangan para siswa-siswi tidak boleh terlambat, kedua pakaian harus rapi, ketiga tubuh (rambut, kuku) harus bersih, bagi laki-laki rambutnya harus berukuran satu sisir dan banyak lagi aturan yang ditetapkan oleh sekolah untuk menempah para siswa-siswi yang mengikuti proses belajar disekolah tersebut memperoleh ilmu pengetahuan, Budi pekerti yang baik, karakter yang bijaksana dan siswa-siswi yang beriman. Tetapi ada saja diantara siswa-siswi yang menentang aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut sehingga sanksi pun berjalan. Tetapi yang mau kita lihat dari kenyataan disekolah itu adalah tidak banyak yang lulus dalam hal belajar dan mengikuti aturan agar menjadi manusia yang baik, pintar, bijaksana, berkarakter, Budi yang baik, Etika yang sopan dan iman yang tangguh. Semuanya itu mengarahkan siswa-siswi merubah karakter yang kurang baik menjadi berkarakter baik.

 

Pemahaman ini juga dibangun oleh Paulus kepada jemaat yang ada di Efesus, dimana jemaat masih mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi mereka berada dan berhadapan dengan siapa. Paulus menegaskan bahwa mereka telah mengenal Yesus Kristus sebagai juruselamat manusia, melalui penebusan Yesus Kristus di kayu salib. Pengenalan akan Yesus merubah pemikiran jemaat yang ada di Efesus, dimana dulunya mereka tidak mengenal saling kasih, tetapi setelah mengenal Yesus mereka tahu arti saling mengasihi. Sampai kepada hal marah juga dikritik oleh Paulus di dalam kehidupan mereka yang telah mengenal Kristus. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. Jemaat yang telah mengenal Kristus janganlah kamu berbuat dosa dengan sikap atau perbuatan marah. Sebab marah akan mengakibatkan tindakan dan pikiran yang negatif. Bila dikatakan janganlah matahari terbenam, sebelum amarahmu padam, bertujuan jangan berlarut-larut kemarahan kita kepada siapapun dan waktu yang berkepanjangan. Sebab manusia baru adalah manusia yang dapat mengontrol amarahnya di dalam situasi apapun dan dimana pun.

 

Saudaraku, ketika mengenal aturan disekolah dan mengenal kasih di dunia ini, itu adalah acuan dalam kehidupan kita yang menggambarkan siapa kita. Apakah kita pernah menjadi siswa-siswi yang taat aturan disekolah maka hasilnya akan terlihat saat ini. Apakah kita terus menerus belajar mengenal Allah dan mau menjadi anakNya, hal itu akan terlihat dari tindakan dan perkataan kita. Atau apakah kita masih lebih memberikan kesempatan kepada iblis yang menguasai hidup kita, itu akan terlihat dari seberapa sering kita marah-marah. Oleh karena itu, marah itu boleh tetapi marah-marah itu bisa mempengaruhi untuk kesehatan dan pikiran kita. Marilah saudaraku, kita tunjukkan hidup kita yang mengenal Yesus dengan mengatasi rasa amarah itu dengan rasa mengampuni sesama. Jikapun terjadi amarah, baiklah padam sebelum matahari terbenam. Itulah yang menunjukkan kita sebagai manusia yang berkarakter yakni mengasihi sesama.  Amin

 

Selamat beraktifitas untuk kita semua

Salam Marturia

Pdt. Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here