Jangan Ada Padamu Allah Lain!

0
3350

Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan

 

Syalom untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.

 

Ulangan 5:6-7, Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

 

 

Perubahan berasal dari kesalahan yang pernah terjadi di dalam kehidupan dimasa yang lampau dan kini tidak dilakukan lagi. Berdasarkan pengalaman dulu, manusia dapat berubah kearah yang lebih baik dan sejahtera lagi untuk menjalani hidup sekarang dan yang akan datang. Seperti yang kita nikmati saat ini adalah perkembangan teknologi saat ini berdasarkan pergumulan orang-orang yang ingin maju dimasa lampau, hingga saat ini kita menikmati perubahan itu. Sekarang komunikasi serba cepat, tidak mesti harus menunggu seminggu atau sebulan untuk menerima kabar dari daerah yang berjauhan bahkan antar pulau dan negara. Ada juga perubahan yang terletak pada norma-norma hidup, misalnya pada zaman dahulu masih kental di dalam kehidupan orang Batak percaya akan kekuatan roh nenek moyangnya atau percaya penuh dengan kekuatan dukun dan lain sebagainya. Tetapi setelah Injil sampai ketanah Batak, pemahaman itu berubah dan membawa pemahaman untuk percaya kepada Yesus Kristus. Meskipun perubahan itu tidak terjadi pada semua pribadi, tetapi sudah ada yang setia menerima perubahan pemahaman atau norma kehidupan melalui penerangan oleh Injil.

 

Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, mereka yang berhasil keluar dari tanah perbudakan Mesir hanya karena kuasa dan penyertaan Allah saja. Sebelumnya bangsa Israel ini mempunyai pemahaman yang berubah-ubah, sebab kepercayaan mereka belum kokoh kepada Allah saja. Tetapi setelah mereka keluar dari tanah perbudakan Allah menetapkan aturan bagi mereka, dimana aturan ini menjadi acuan dan norma kehidupan mereka. Adapun aturan itu ialah kesepuluh hukum taurat yang diberikan Allah melalui Musa. Dari kesepuluh hukum taurat itu, Pertama sekali Allah menegaskan bahwa Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Membawa keluar dari Mesir merupakan pernyataan Allah kepada mereka agar mereka mengingat dan setia kepada Allah yang membawa mereka keluar dari Mesir. Allah lah yang merubah status mereka, dari budak menjadi umat Allah. Sehingga tidak boleh lagi ada Allah lain yang mereka sembah di dunia ini.

 

Saudaraku, Allah juga telah membebaskan kita dari perbudakan dosa melalui penebusan Yesus Kristus dikayu salib. Bukan hanya bangsa Israel yang mendapat aturan atau kesepuluh hukum taurat itu, tetapi kita juga saat ini menerimanya. Namun apakah kita setia dengan itu, seperti yang dipertegas teks hari ini bahwa kita menyakini dan mengakui bahwa Allah saja yang berhasil menyelamatkan kita dan melepaskan kita dari belenggu dosa dan bukan menyembah illah-illah lain. Kesetiaan kita terhadap Allah di dalam hidup kita ini akan terlihat dari perbuatan kita dan perkataan kita sehari-hari dan tidak berpaling darinya. Apakah perbuatan dan perkataan kita mencerminkan akan kesetiaan pada Dia Allah saja? Oleh karena itu, saudaraku marilah kita merenungkan kehidupan kita saat ini, apakah kita setia kepada Allah? Atau kita masih setia kepada illah-illah lain? Karena pengaruh zaman bisa membuat orang berpaling dari Allah. Amin

 

Selamat beraktivitas untuk kita semua

Salam Marturia

Pdt. Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here