Pentingnya Kasatuan/Kohesivitas Untuk Menciptakan Kebersamaan Dalam Perbedaan

0
3241

Oleh: P. Adriyanto

 

 

“Berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.”

*Efesus 4:2~6*

 

Akhir-akhir ini terjadi perpecahan dari berbagai organisasi mulai dari organisasi dunia seperti PBB terkait dengan masalah Yerusalem, perpecahan dalam organisasi politik, sampai perbedaan pendapat antar beberapa menteri yang menyangkut penenggelaman kapal asing dan ketersediaan beras.

 

Terbukti bahwa kesatuan/kohesivitas adalah merupakan faktor yang sangat kritikal untuk menjaga keutuhan organisasi, bahkan termasuk kalangan gereja dan organisasi terkecil yakni keluarga.

 

Perpecahan timbul antara lain disebabkan karena ambisi dari anggota organisasi yang lebih mementingkan diri/kelompok sendiri, perbedaan pendapat yang semakin tajam, perbedaan ras, agama, budaya, materi/harta dan lain-lain yang semuanya berakar pada permainan iblis yang tidak senang bila terjadi kebersamaan.

Saya juga melihat ada beberapa organisasi bisnis besar yang menjadi sangat mundur/hancur karena Direksi gagal menjaga kebersamaan di antara mereka.

 

Kita jangan menganggap remeh ayat nas di atas dan harus bersama-sama menjaga dan memelihara semua aspek kesatuan yang Tuhan kehendaki melalui penerapan *kasih kepada Tuhan dan kepada sesama kita*

Tuhan menghendaki kita untuk mengadakan persekutuan karena kita pada hakekatnya adalah satu tubuh di dalam Kristus.

*”Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus, tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.”*

*Roma 12:5*

Itulah sebabnya, kita harus sehati, sepikir dalam satu kasih dan satu jiwa untuk bekerjasama dalam kesatuan (Filipi 2:2).

 

Bila kita hidup dalam kesatuan,  maka kita menjadi semakin kuat dalam menghadapi segala hal yang mengancam seperti kata bijak yang mengatakan bahwa seikat lidi tidak mudah dipatahkan. Pengkhotbah 4:12 juga mengingatkan bahwa

“Tali tiga lembar tidak mudah diputuskan.”

Amin.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here