Oleh: Stefanus Widananta
Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan
Lukas 20;46
Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi seringkali mendapat kecaman dari Tuhan Yesus, bukan karena ketaatan mereka dalam melaksanakan ibadahnya atau karena kefasihan mereka menghafal ayat-ayat atau karena kesalehan hidup mereka, tetapi semata-mata karena kemunafikan dan motivasi hidup mereka yang tidak benar.
Alkitab berkata bahwa semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.
Bahkan dalam doa pun mereka suka membanggakan kesucian hidup mereka dan menunjuk kesalahan dan dosa orang lain.
Jaman now, kita pasti semakin banyak menjumpai orang-oramg yang seperti ini, yang sering menyebut nama Tuhan, yang terlihat seperti orang yang taat beragama, namun penuh kemunafikan, bahkan tidak jarang, tingkah laku mereka tidak berbeda dengan para preman jalanan.
Mereka juga suka berdoa di tempat-tempat umum agar dilihat orang dan doa-doa mereka seringkali mengutuki orang yang dibencinya.
Di sisi lain, Alkitab menggambarkan kehidupan pelayanan rasul Paulus, ia sangat berhati-hati dalam pelayanan, ia tidak membiarkan dirinya terlena oleh pujian dan sanjungan manusia, apalagi sampai memuji diri sendiri atau membanggakan diri, baginya, hanya Yesus yang layak menerima hormat dan pujian
Dalam pelayanan, jangan sampai kita mencari pujian dari orang lain, berdoalah agar kemurnian motivasi kita dalam melayani Tuhan tidak tercemar oleh pujian manusia.
Yesus berkata, “Demikian jugalah kamu, apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan”
Tuhan Yesus memberkati
