Oleh: P. Adriyanto
“Allahmu mencoba kamu untuk mengetahui apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. ”
*Ulangan 13:3~4*
TUHAN juga membiarkan kita mengalami pencobaan dan ujian agar kita menjadi lebih dekat kepada-Nya dan untuk memurnikan iman kita seperti logam mulia yang dimurnikan melalui proses peleburan dan pembakaran.
Para pakar motivasi mengakui bahwa ancaman, katakutan, hukuman dan penderitaan bisa merupakan motivator yang ampuh untuk meningkatkan kompetensi seseorang.
Mark Biggles, pelatih renang di Darwin, Australia yang melatih para perenang usia 7~20 tahun telah menempatkan seekor buaya di kolam renang. Mark berpendapat bahwa takut dilahap oleh buaya, akan memacu para trainees untuk berenang secepat-cepatnya dan cepat pandai berenang.
Demikian juga, Tuhan akan membiarkan kita mengalami pencobaan yang berat dan memberi izin kepada iblis untuk mencobai kita, namun Tuhan tetap menjagai kita (baca kisah Ayub). Dengan demikian iman kita akan menjadi bertambah matang bila kita ikut menderita bersama Kristus melalui berbagai pencobaan. Namun, kita akan dapat memenangkan/mengatasi pencobaan bila kita tekun berharap pada pertolongan Tuhan. Percayalah walau melalui pencobaan iblis berusah menghancurkan kita, tapi Tuhan dengan setia menjaga kita.
Kita harus yakin bahwa segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan yang memberi kekuatan kepada kita (Filipi 4 :13).
Kita juga tidak perlu selalu khawatir tentang pencobaan yang menghadang kita di depan.
*”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”*
*Filipi 4 :6~7*
Tuhan kita jauh lebih besar dari berbagai pencobaan dan masalah. Ketika kita mengalami pencobaan dan ujian, itu berarti bahwa Tuhan ingin iman kita semakin kuat.
Amin.