Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi dan selamat Natal untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Renungan:
Mazmur 105:7, Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.
Bangga akan sebuah prestasi yang diraih oleh seorang anak yang anggun mengabdi kepada orang tuanya. Sebab harapan demi harapan yang ditaruh oleh orang tua akan anaknya sangatlah tinggi agar anaknya memperoleh keberhasilan dalam pendidikan dan pekerjaan. Namun siapa yang tidak tahu bahwa orang tua juga mempunyai konsekuensi dan intervensi akan anak yang tidak sama sekali mengikuti aturan dan peraturan orang tuanya. Aturan orang tua akan anaknya adalah baik adanya, tidak ada yang melanggar nilai-nilai moral, etika dan agama. Bahkan orang tua itu disebut orang tua tentu sudah mempunyai pandangan hidup yang jelas dan kuat untuk mengarahkan keturunannya agar berhasil. Aturan itu adalah salah satu tradisi yang digunakan secara turun temurun sebagai acuan dan arahan dari para orang tua hingga saat ini untuk mendidik anak-anaknya.
Bangsa Israel adalah umat Allah, bangsa pilihan Allah. Mereka berhasil mengikuti arahan Allah sehingga mereka berhasil mencapai tanah Kanaan. Tanah Kanaan adalah tanah perjanjian yang diberikan Allah kepada mereka sebagai wujud kasih karunia Allah atas mereka. Namun dari awal bangsa Israel dipilih oleh Allah, perjanjian tanah Kanaan ini sudah menjadi salah satu tujuan dari bangsa Israel tersebut. Namun ada aturan dari Allah yang harus dikerjakan mereka, salah satunya adalah hukum taurat yang diberikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa digunung Sinai. Aturan itu berlaku hingga mereka tiba di Kanaan. Aturan itulah yang mengikat mereka dan menuntun hidup mereka, dan aturan itu juga berlaku sampai saat ini. Melalui aturan itu juga telah menunjukkan siapa Allah kita.
Saudaraku terkasih, kita sudah melewati dan merayakan natal dibulan ini apakah aturan yang mau diberikan Allah kepada kita? Tentu di dalam aturan atau hukum taurat itu belum ada yang berubah. Hanya saja bagaimana kita memaknai hukum Allah itu sebagai acuan hidup kita, melalui ketaatan kita akan hukum itu, orang disekeliling kita akan mengetahui siapa Allah, kuasa Allah, penyertaan Allah akan hidup kita. Perlu juga kita sadari bahwa kita boleh bahagia dan senang mengakhiri natal tahun ini karena kita mau mengikuti aturan/hukum Allah, baik secara tidak langsung maupun langsung. Oleh karena itu saudaraku, marilah kita tingkatkan pemahaman dan kecintaan kita akan hukum Allah di dalam hidup kita agar kita tetap terjaga dalam perjanjian. Amin
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan