Oleh: P. Adriyanto
“Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya.”
*Amsal 20:5*
Sebuah perusahaan bisnis yang dipimpin oleh seorang President & CEO yang profesional, pasti punya rancangan (rencana) strategik jangka panjang yang terdiri dari misi, nilai-nilai, visi, sasaran dan strategi.
Orang banyak salah kaprah karena menyebut visi dulu baru misi, namun saya tidak akan mengulasnya dalam renungan ini (baca artikel – artikel manajemen dan renungan rohani terdahulu yang telah saya sajikan).
Bagi kita secara individual, kita juga harus terlebih dahulu memikirkan *mengapa* Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk-Nya.
Tuhan menciptakan kita sesuai gambar dan rupa Allah karena Dia ingin kita berkuasa atas segala makhluk hidup lainnya (Kejadian 1:26~27). Tuhan telah memberi delegasi kewenangan yang begitu besar kepada kita, sehingga kita harus menjabarkannya dalam bentuk misi sebagai berikut:
€ mencintai, menghormati dan takut akan Tuhan. Kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
€ Mengasihi sesama manusia tanpa membedakan ras, suku, dan kelas sosial.
€ Memelihara dan tidak merusak alam ciptaan Tuhan.
Setelah kita tahu misi yang harus kita emban, kita harus menetapkan nilai-nilai (core values) hidup kita sesuai yang Tuhan kehendaki.
Berdasarkan misi dan nilai-nilai di atas, maka kita harus menetapkan visi (obsesi, impian) kita yakni *memperoleh hidup kekal di surga di rumah Bapa*
Tuhan telah mengaruniakan kita dengan akal budi, hikmat dan talenta untuk menggali, mengidentifikasi dan menerapkan rancangan hidup kita yang berkenan kepada-Nya. Namun, sangat disayangkan bahwa kebanyakan manusia cenderung mengaitkan rancangan hidup mereka dengan materi dan kesenangan duniawi.
Lebih menyedihkan lagi, banyak orang meminta petunjuk kepada dukun, peramal (fortune teller) untuk memastikan masa depan mereka. Jangan percaya kepada orang-orang yang katanya mempunyai kemampuan penglihatan, karena iblis selalu berusaha menipu kita.
*Hal ini tidak usah mengherankan, sebab iblispun menyamar sebagai malaikat terang.*
*2 Korintus 11:14*
Kita harus selalu minta petunjuk dan bimbingan Tuhan agar kita dapat menetapkan rancangan hidup kita sesuai perkenan-Nya.
Sebagai pengikut Kristus, kita jangan hanya mencari kebutuhan jasmani dan melupakan Tuhan.
Kita hidup bukan dari roti saja tetapi dari Firman Tuhan (Matius 4:4).
Tuhan selalu memberi sukacita kepada kita asal kita mengasihi dan menaati perintah-perintah-Nya. Dia akan memberi kekuatan rohani kepada kita, ketenteraman dan menyegarkan jiwa kita.
Tuhan juga akan mengaruniai kita dengan talenta yang tinggi dan membimbing kita dalam menjalankan misi hidup kita, sampai visi kita dapat kita wujudkan.
Amin.