Oleh: Pdt. Andreas Loanka
BGA dari Daniel 10:1-14
Allah memiliki kehendak dan rancangan yang terbaik bagi kita (Yer. 29:1). Tetapi rancangan-Nya dan jalan-Nya seringkali tidak sama dengan rancangan dan jalan kita (Yes. 55:8-9). Sebagai anak-anak Allah kita harus berusaha untuk mengerti kehendak Allah dan berjalan di dalam rancangan-Nya.
Daniel memiliki niat yang sangat besar untuk mendapat pengertian tentang kehendak dan rancangan Tuhan bagi umat-Nya dan dunia ini. Itu sebabnya ia merendahkan diri di hadapan Allah, untuk memohon diberi pengertian dari Tuhan. Ia berkabung dan hidup berpantang selama tiga minggu penuh. Ia tidak makan makanan yang sedap, daging ataupun angggur. Ia hanya makan seadanya, karena hati dan pikirannya hanya ditujukan untuk mendengarkan firman Tuhan. Ia berfokus kepada Tuhan dan mengerti kehendak-Nya.
Pada hari kedua puluh empat, ketika ia berada di tepi Sungai Tigris, Tuhan memberikan penglihatan kepada Daniel. Ia melihat seorang dengan berpakaian kain lenan dan berikat pinggang dari ufas. Sosok yang dilihat Daniel itu menimbulkan dampak luar biasa, sehingga orang-orang yang menyertainya ketakutan dan lari bersembunyi. Daniel sendiri sangat tergetar hingga hilanglah kekuatannya dan jatuh pingsan tertelungkup ke tanah. Namun, ada sentuhan tangan yang membuatnya bangun. Orang tersebut menyerukan agar Daniel jangan takut, sebab ia dikasihi oleh Tuhan. Kepada Daniel disingkapkan firman Tuhan sehingga ia mendapat pengertian tentang kehendak Tuhan dan apa yang akan terjadi pada bangsanya pada hari-hari yang terakhir.
Kehendak Tuhan dinyatakan kepada kita melalui firman-Nya. Hendaklah kita belajar dari Daniel untuk merendahkan diri di hadapan-Nya dan memfokuskan hati dan pikiran untuk mendengar firman-Nya. Firman Tuhan membawa kita semakin mengeri kehendak-Nya untuk kita jalani dalam hidup ini.
Doa dan salam dari
Pdt. Andreas Loanka
GKI Gading Serping