Pdt. Jacobus Manuputty:”Mene Mene Tekel Ufarsin” (Daniel 5:1-13)

0
7241

 

(Ibadah Hari Minggu GPIB, masa Adven II).

 

Kekuasaan itu sekecil apapun, harus dipakai untuk melayani dan bukan untuk digunakan dengan penuh kesewenang-wenangan. Karena Tuhan yang Maha Kuasa itu, berkenan memberi kekuasaan kepada siapa saja yang Dia perkenan, agar lewat kekuasaan yang dimiliki bisa dipakai secara bertanggung-jawab. Kekuasaan bisa membawa kebahagiaan, kemaslahatan dan kesejahteraan bagi orang banyak, tetapi sebaliknya bisa membawa malapetaka bagi orang lain jika kekuasaan itu tidak digunakan dengan bijak dan sewenang-wenang. Tergantung siapa yang menjalankan kekuasaan itu, apakah dia orang bijak yang takut akan Tuhan, atau si dungu yang haus kekuasaan dan kagetan karena baru merasa keenakan. Itulah yang terjadi dengan kekuasaan ditangan raja Babel Belsyasar yang diungkap dalam 3 (tiga) hal antara lain:

 

1. TUHAN TETAP ALLAH YANG BERKUASA : ayat 1-4.

Sekalipun kekuasaan dipercayakan kepada manusia siapapun Dia, tetapi Tuhan tetap Allah yang berkuasa mengendalikan. Karena kekuasaan itu berhubungan dengan keselamatan atau kerusakan hidup banyak orang. Disaat manusia menyalahgunakan kekuasaan itu untuk kepentingan dan kesenangannya sendiri, maka Tuhan bertindak menghentikan. Bayangkan perkakas Perjamuan Suci yang dipakai didalam Bait Allah, digunakan secara sembrono dan tidak pantas menentang kesucian Tuhan. Tuhan diperlakukan dengan sangat terhina, padahal Dia Allah yang tetap berkuasa dilangit dan bumi.

 

2. MENE MENE TEKEL UFARSIN : ayat 5-9

Itulah tulisan Tangan Allah yang diperlihatkan kepada pemimpin yang tidak takut akan Tuhan, yang bermakna : MENE, masa pemerintahan dan kekuasaan yang tidak takut akan Tuhan akan diakhiri karena Tuhan tidak lagi berkenan. TEKEL, artinya kekuasaan itu selalu ditimbang atau dinilai oleh Tuhan Sang Penguasa langit dan bumi. Yang tidak berbobot karena tidak bermanfaat bagi orang banyak akan diakhiri, karena kekuasaan itu harus berguna, mendatangkan faedah, dan harus selalu membawa berkat. PERES, penguasa yang angkuh dan tidak mau bertobat akan dihukum dan diberikan kepada yang lain.

 

3. TUHAN MENGUTUS HAMBA-NYA UNTUK MEMPERINGATKAN : ayat 10-13.

Tuhan selalu mengutus hamba-hamba-Nya untuk memberitahukan rahasia Ilahi kepada siapa saja yang mau mendengarkan, seperti Daniel, Utusan Tuhan itu untuk memberi  pencerahan, mencerdaskan akal budi dan memberi hikmat kepada yang mendengarkan, agar ada penyesalan akan kesalahan dosa serta mau bertobat. Sebenarnya Tuhan sendiri yang hadir dalam wujud manusia yang disucikan, dikhususkan untuk penyampaian Sabda Kebenaran dan Keselamatan. Yang mau mendengarkan dan taat akan selamat, sedangkan yang tegar tengkuk dan tetap berkanjang dalam dosa akan dihukum dan binasa.

 

Selamat ber-Ibadah dalam sukacita dan takut akan Tuhan! Gb.  jm.  101217.

Gunakan kekuasaan sekecil apapun untuk melayani serta takut akan Tuhan. Gb!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here