Kriteria Kebahagiaan

0
1661

Oleh: P. Adriyanto

 

 

 

*_”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. . . . _*

*_Matius 5:3~11_*

 

 

Setiap orang pasti punya visi/obsesi/impian untuk menjadi kaya, sehingga banyak orang yang bekerja mati-matian untuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Namun, setelah mereka memiliki banyak uang, banyak di antara mereka yang kecewa.

Mereka kecewa karena ternyata:

^ uang bisa membeli kasur yang empuk, tapi tidak bisa membeli tidur yang lelap

^ uang bisa membeli obat, tapi  tidak dapat membeli kesehatan

^ uang dapat membeli apa saja (rumah, mobil, dll), tapi uang tidak bisa membeli kebahagiaan.

 

Itulah sebabnya banyak orang yang secara materi berlimpah, tapi hati dan perasaanya sepi dan kosong. Jadi ukuran kebahagiaan hidup bukanlah harta, atau uang dan kekayaan.

Ada seorang laki-laki yang datang kepada seorang psikolog untuk. meminta nasehat bagaimana memperoleh kehidupan yang bahagia. Sang psikolog menganjurkan akar ia menonton sirkus di  mana ada seorang pelawak yang dapat menghibur orang-orang yang hidupnya kosong.

Pasien tadi mengatakan bahwa dialah pelawak yang dokter maksudkan.

Memang tidak ada manusia lain yang dapat membantu menciptakan kebahagiaan yang abadi.

Kita harus datang kepada Tuhan untuk meminta pertolongan.

*”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN.”*

*Yeremia 17:5*

 

Kita harus selalu  mencari Tuhan dan percaya akan firman-Nya:

*”Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah  kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai  kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”*

*Matius 6:30~31*

 

Tuhan adalah sunber dari segala kebahagiaan, sehingga kita harus selalu menaati peringatan-peringatan-Nya dan selalu mencari-Nya.

*”Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hudup di jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.”*

*Mazmur 119:2~3*

 

Carilah kebahagiaan abadi  hanya di dalam Kristus, karena kebahagiaan duniawi sifatnya hanya sementara, seperti hidup kita yang seperti asap.

Amin.

 

 

????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here