Perbedaan Antara Kasih dan Kasihan

0
7113

Oleh: P. Adriyanto

 

 

*_”Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi”_*

*_1 Yohanes 4:11_*

 

Sebelumnya saya mohon maaf karena saya bukan seorang psychologist dan bukan juga seorang dokter terlebih bukan seorang theologist, saya hanya banyak membaca buku-buku terkait dengan ketiga bidang di atas, namun saya mencoba untuk sedikit mengulas tiga hal yang menjadi domain dari ketiga expertise tsb.

 

❤ Yang pertama adalah pengertian/perbedaan antara kasih dan kasihan menurut perspektif psikologi.

Menurut pendapat saya *kasih* adalah *_rasa peduli kepada orang lain, rasa kepedulian  yang tinggi dan tanpa pamrih terhadap orang lain baik yang dikenalnya maupun tidak._*

Kasih bisa timbul karena perasaan *kasihan*

Bila kita tinjau berdasarkan *triangel theory of love* dari  Robert Steinbergh,  *kasih* *tidak* mengandung 3 unsur cinta: keintiman (intimacy), gairah/nafsu (passion), dan keikatan (commitment)

 

? Yang kedua, pengertian kasih ditinjau dari ajaran Kristus – sesuai 1 Korintus 13:4~8.

Dalam bahasa Yunani dikenal 4 jenis cinta:

* *Storge*: cinta kasih orang tua terhadap anak-anak nya dan sebaliknya.

* *Eros* : cinta asmara antara laki-laki  dan perempuan.

* *Phileo*: kasih antar sahabat.

* *Agape*: kasih tanpa perhitungan.

Agape inilah yang dimaksud oleh Kristus, yakni *_kasih sejati kepada Allah, kepada sesama manusia, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak pernah mengharapkan balas jasa_*

 

Siang tadi saya mendapat WA dari seorang sahabat yang meminta saya membantu doa bagi sepasang suami-istri miskin di Lampung yang mempunyai 5 orang anak di mana 4 orang anak di antaranya menderita penyakit *thalasemia*

Apa penyakit talasemia ini?

 

⛑ Bidang expertise ketiga adalah bidang  kedokteran. Setahu dan seingat saya (maaf buku-buku kedokteran saya terendam banjir pada tahun 2005), thalasemia adalah kelainan darah yakni jumlah  protein pembawa oksigen kurang dari jumlah normal. Akibatnya sel darah merah cepat rusak, tubuh cepat letih/lemas sehingga diperlukan transfusi darah secara periodik/hypertranfussion. Penyakit ini adalah penyakit keturunan.

 

Kita tidak cukup  hanya tahu dan hafal terhadap  hukum kasih dan pengertian kasih  seperti tertulis dalam 1 Korintus 13:4~8, tapi kita ditantang  dan dituntut untuk melakukannya dalam hidup kita.

*”Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”*

*1 Korintus 14:1*

 

Tuhan tidak pernah menuntut  setiap  dari kita berbuat  seperti Mother Theresa yang mengabdikan seluruh  hidupnya untuk menerapkan kasih kepada sesamanya.

Namun, kita harus peduli dengan penderitaan  orang lain seperti yang dialami oleh keluarga penderita thalasemia di atas dalam bentuk doa, bantuan finansial semampu kita dan bantuan-bantuan lain (peluang kerja, bantuan transportasi dari rumah ke rumah sakit, dll.)

 

Allah mengasihi kita agar kita juga mengasihi orang lain. Sebagai orang Kristen, kita harus sadar bahwa kasih adalah hukum  Allah yang  paling utama (baca Lukas 10:26~28) dan juga yang terpenting dibandingkan dengan iman dan pengharapan.

Kasih tidak mengenal diskriminasi, kita harus mengasihi sispa saja termasuk orang yang membenci kita dengan tulus.

*”Jikalau kamu mengasihi  orang yang mengasihi  kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka.”*

*Lukas 6:32~35*

 

Tuhan memerintahkan kita untuk tidak menyimpan dendam dan kebencian terhadap orang lain. Di samping itu, kita juga harus bersikap murah hati dan berlaku santun terhadap siapa saja.

Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here